Danau-Toba.Wahananews.co, Samosir - Pada Kamis (30/11), Bupati Samosir yang diwakili oleh Asisten I, Drs. Tunggul Sinaga, M.Si membuka kegiatan Sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Komunikasi (KIE) Rawan Bencana Kabupaten Samosir di lingkungan sekolah se-Kecamatan Pangururan. Pelaksanaan kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir di Aula SMA Negeri 1 Pangururan.
Kepala BPBD Samosir, Sarimpol Simanihuruk menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan siswa SMP, SMA, dan SMK dan Guru Pendamping di Kecamatan Pangururan. Kegiatan yang sama dijadwalkan akan diselenggarakan di wilayah Kecamatan Palipi dan Kecamatan Sitiotio pada Jumat (1/12).
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
"Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuan tanggap darurat bencana di masing-masing satuan pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi risiko bencana. Oleh karena itu, peserta diharapkan mampu memberikan perlindungan dan keselamatan pada siswa, tenaga pendidik dan lingkungan sekitar," katanya.
Dalam sambutannya, Bupati Samosir yang diwakili oleh Asisten I Drs. Tunggul Sinaga, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting karena bencana dapat terjadi kapan saja. Baru-baru ini terjadi bencana banjir bandang di Kenegerian Sihotang, di mana Gedung Sekolah SMP N 2 Harian tertimbun lumpur dan material lainnya yang mengakibatkan kerugian material dan korban jiwa.
"Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini dibutuhkan untuk memberikan pemahaman tentang upaya pencegahan dini risiko bencana, khususnya di lingkungan sekolah," ungkapnya.
Baca Juga:
Pemkab Aceh Barat Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Kencang di Woyla
Tunggul Sinaga berharap akan ada tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi ini di lingkungan sekolah. Para guru pendamping diharapkan dapat menginisiasi pembentukan komunitas siswa tanggap bencana di masing-masing sekolah, dengan dibekali pengetahuan tentang kegiatan pra bencana, saat dan pasca bencana.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Sumut, John Suhartono Purba, S.Pd, SH, MH memberikan paparan terkait Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Sekolah. John Purba menjelaskan bahwa SPAB merupakan amanat Permendikbud RI Nomor 33 Tahun 2019, dan bertujuan untuk meningkatkan keselamatan warga sekolah dari risiko bencana.
"SPAB melibatkan seluruh komunitas pendidikan, termasuk siswa, guru, dan staf sekolah, dalam upaya meminimalkan risiko serta merencanakan dan merespon kejadian bencana dengan efektif," ucapnya.
"Ada tiga pilar utama pada Satuan Pendidikan Aman Bencana, yaitu Fasilitas Sekolah Aman, Manajemen Bencana di Sekolah, dan Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana," tutupnya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]