Danau-Toba.WahanaNews.co, Samosir - Guna menjaga dan merawat "Ulos Batak Toba," warisan budaya Suku Batak Toba, Pemerintah Kabupaten Samosir mengadakan acara peringatan dengan mengenakan seragam/bingkai kostum ulos di Halaman Kantor Bupati Samosir pada Selasa, 17/10/2023.
Asisten II, Hotraja Sitanggang, mengungkapkan bahwa ulos sangat terkait erat dengan kehidupan suku Batak, karena sejak lahir sampai meninggal, ulos berperan sangat penting. Ulos menjadi bagian kehidupan orang Batak yang menyampaikan rasa cinta kepada sesama dan memiliki fungsi beragam sesuai dengan varian ulosnya.
Baca Juga:
Rekomendasi Tempat Wisata Alam-Religi di Aceh yang Patut Dikunjungi
"Ulos selalu diiringi doa (umpasa) yang bertujuan menghangatkan tubuh dan jiwa. Ulos juga erat kaitannya dengan kekristenan, contohnya dalam pernikahan diserahkan lebih dulu pada pendeta untuk didoakan," tuturnya.
Dalam pengakuan Ulos sebagai warisan non-materi, Hotraja menyerukan kepada pegawai di Kabupaten Samosir agar bangga serta turut serta melestarikannya.
"Berbagai hal dilakukan orang untuk mengekspresikan cinta mereka pada budaya ulos. Maka kita patutlah merasa lebih gagah dan percaya diri. Saya merasa gagah dan tampan mengenakan ulos," tambah Hotraja Sitanggang.
Baca Juga:
Kejadian Langka, 2 Tiket Lotre Jackpot Sekaligus dan Hasilkan Rp 1,5 Miliar
Asisten II pun mengingatkan ASN sebagai abdi negara berperan menyediakan fasilitas masyarakat dan dituntut lebih profesional dalam menjalankan tupoksinya.
Ulos yang dikenakan dalam acara tersebut antara lain: Pejabat Tinggi Pratama dan Camat se-Kabupaten Samosir (laki-laki) mengenakan pakaian adat Batak penuh, yaitu Hoba-hoba (Ulos Sibolang atau Ulos Pinunsaan), Hande-hande (Ragi Idup atau Ragi Hotang), serta Tali-tali (Ulos Mangiring atau Sitolu Tuho).
Pejabat Tinggi Pratama perempuan mengenakan pakaian adat Batak penuh, yaitu Haen (Ulos Sibolang atau Ulos Pinunsaan) dan Ampe-ampe (Bintang Maratur atau Suri-suri).