Danau-Toba.WahanaNews.co - Boborola Farm, salah satu destinasi agrowisata yang sedang menjadi sorotan di Kabupaten Samosir, Danau Toba. Terletak di kecamatan Pangururan, tepatnya di jalan raya nasional Pangururan dekat gereja HKBP Bolon dan Kafe Puro, Boborola Farm telah menjadi penerobos baru dalam kegiatan agrowisata di daerah tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan media pada Kamis, 27 Juni 2024, Borri Pasaribu, salah satu pengelola Boborola Farm, membagikan informasi menarik tentang kebun anggur yang mereka kelola.
Menurut Borri Pasaribu, awal mula nama Boborola Farm sendiri merupakan singkatan dari nama keempat orang pengelola yang mendirikannya. Namun, seiring berjalannya waktu, kebun anggur ini kini hanya dikelola oleh dua orang.
Baca Juga:
Rumah Bagi Geopark Lembah Cisaar, Sumedang Punya Destinasi yang Memadukan Budaya dan Ilmiah
"Proses pengelolaan kebun anggur dimulai pada tanggal 28 November 2022, dengan penanaman perdana dilakukan pada 17 Desember 2022," ujarnya.
Dengan keberadaan Boborola Farm, Kabupaten Samosir kini memiliki tujuan wisata agrowisata yang menarik perhatian banyak wisatawan.
Borri Pasaribu menjelaskan bahwa kebun anggur ini dikelola oleh dirinya sendiri dan Amang Pendeta. Bolivar Naibaho. Ide pengembangan kebun anggur ini berasal dari inisiatif Amang Pendeta. Bolivar Naibaho.
Baca Juga:
Haroan Bolon, Sukseskan Program Rebuild Haranggaol sebagai Destinasi Wisata Unggulan
"Kabupaten Samosir sendiri telah menjadi destinasi wisata yang diminati oleh banyak wisatawan, yang selain menikmati keindahan alam dan budayanya, juga tertarik untuk melihat perkembangan sektor pertanian di daerah tersebut," ungkapnya.
Untuk mendukung kemajuan pariwisata di Kabupaten Samosir, Borri Pasaribu menegaskan pentingnya kerjasama antara seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama.
"Kami telah menyewa lahan di Distrik 7 HKBP Samosir untuk pengelolaan kebun anggur ini. Selain sebagai objek agrowisata, kebun anggur juga menjadi sumber penghasilan yang potensial," ucapnya.
"Boborola Farm tidak hanya menjadi tempat wisata yang menarik, tetapi juga memberikan inspirasi bagi masyarakat sekitar. Bibit anggur yang ditanam berasal dari Pulau Jawa, Bali, bahkan ada yang diimpor dari luar negeri seperti Jepang dan Ukraina. Berbagai varietas anggur ditanam di kebun ini, seperti Baikonur New, Transfigurasi, Krasava, dan masih banyak lagi," tambahnya.
Proses perawatan kebun anggur terangnya, membutuhkan perhatian khusus, mulai dari pemilihan media tanam yang baik hingga teknik pemupukan yang tepat. Boborola Farm, yang telah berusia 1,5 tahun, telah melakukan dua kali panen.
"Panen perdana pada tahun 2023 lalu telah menarik banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar Samosir," akunya.
Terkait promosi, Boborola Farm hanya mengandalkan media sosial pribadi yang turut dipromosikan oleh pengunjung yang datang langsung ke kebun. Meskipun belum mendapat perhatian resmi dari Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pariwisata, dukungan dari pihak eksternal seperti dari anggota DPR RI, Martin Manurung telah memberikan dorongan positif.
Harapan ke depannya adalah pengembangan kebun anggur dengan skala yang lebih luas, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan produksi wine dan produk olahan anggur lainnya yang menjadi oleh-oleh khas wisatawan yang berkunjung ke Samosir. Boborola Farm juga menawarkan berbagai jenis anggur dengan harga yang bervariasi, mulai dari 60 ribu hingga 120 ribu per kilogram, tergantung pada jenis varietasnya.
Dengan semangat untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pariwisata di Kabupaten Samosir, Boborola Farm siap menjadi destinasi unggulan yang tidak hanya menarik bagi wisatawan lokal, tetapi juga internasional. Dukungan dari masyarakat dan pihak terkait diharapkan dapat menjadi modal utama dalam mewujudkan visi kebun anggur yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]