DANAUTOBA.WAHANANEWS.CO- Pembina Martabat Prabowo Gibran Ungkap Marpaung mengatakan telah lama mencium aroma dugaan korupsi pengelolaan anggaran normalisasi sungai dan pembangunan check dam yang tidak transparan dan akuntabel terhadap masyarakat kabupaten Toba.
"Setiap tahun alokasi anggaran dan pembangunan check dam digelontorkan ratusan miliar rupiah dikelola oleh Divisi Jasa Air dan Sumber Air Wilayah Toba Asahan namun tidak diketahui titik-titik lokasi sungai yang dikerjakan setiap tahunnya," terang Ungkap.
Baca Juga:
Adik Ipar Ganjar Pranowo Didakwa Korupsi Jembatan Rp 13,2 Miliar
Salah satu contoh tahun 2024 ada proyek pembangunan check dam dan normalisasi di sungai bolon desa Sitorang, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba. Proses pengerjaan normalisasi dan pembangunan check dam mengakibatkan banjir sehingga merugikan masyarakat karena teknis kerjanya asal-asalan dan sampai saat ini jalan penghubung antar desa tidak bisa dilalui roda empat karena terjadi longsor (erosi) di sekitar bantaran sungai yang dibangun oleh pemerintah kabupaten Toba.
"Kami telah mengirim surat kepada Direktur Utama Perusahaan Umum Jasa Tirta I dan Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air Wilayah Toba Asahan namun sampai saat ini belum ada jawaban," ujarnya Rabu (19/03/2025) saat dihubungi melalui jaringan telepon seluler.
Diketahui Perusahaan Umum Jasa Tirta I sebagai BUMN, PJT I bekerjasama dengan PT. Inalum dan PT. Bajdra Daya Sentra Nusa (BDSN) selaku pemanfaat air di wilayah Sungai Toba Asahan.
Baca Juga:
KPK Periksa Anggota DPRD Mukomuko sebagai Saksi Kasus Korupsi Bengkulu
Pengelolaan sumber daya air di sungai Asahan adalah kegiatan normalisasi sungai dan pengerukan sungai Asahan bertujuan untuk mengurangi sedimentasi yang bertumpuk di sungai (dasar sungai Asahan).
Dikelola oleh Divisi Jasa Air dan Sumber Air Wilayah Sungai Toba Asahan yang berkantor di Simangkuk, Sumut.
Proyek normalisasi sungai ini bertujuan untuk mengembalikan kapasitas sungai dan meningkatkan sarana pengendali banjir dan penyuplai air serta mencegah banjir, mengurangi erosi tanah, meningkatkan produktivitas pertanian dan meningkatkan kualitas air, pungkah Ungkap mengakhiri.