Danau-Toba.WahanaNews.co - Warga di Jalan Pasar Hitam Dusun XI Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan mengalami kekhawatiran dan ketakutan karena adanya penggalian drainase yang tidak ditutup. Menurut Ketua LSM Penjara Sumut, Adi Warman Lubis, beberapa waktu lalu, beberapa warga dan mobil terperosok ke dalam parit tersebut.
Salah satu Bupati0 bernama Maryadi yang memiliki warung kopi mengeluhkan adanya penggalian drainase tersebut yang belum juga ditutup, ia mengaku sudah beberapa kali warga melintas terperosok ke dalam parit.
Baca Juga:
Pemkot Singkawang Alokasikan Rp20 Miliar untuk Bantu Iuran BPJS Kesehatan Warga
"Sudah ada beberapa orang yang sudah jatuh ke parit itu, kalau sepeda motor sudah ada 5 sampai 6 kali, salah satunya seorang pria yang bawa sepeda motor membonceng dua anaknya yang masih TK dan SD, saat itu melintas dan terperosok ke parit, ketiganya jatuh dan bajunya basah semua akhirnya kedua anaknya tidak jadi sekolah," akunya.
"Saya berharap kepada Bapak Bupati Deli Serdang agar segera memperhatikan permasalahan ini, agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban terperosok ke dalam parit lagi," ungkapnya.
Pengawas pelakasana di lapangan pemenang Tender tersebut bermarga Situmorang yang mengaku dari CV BASS mengatakan pihaknya mengerjakan pengaspalan, pembangunan tembok, jembatan dan penggalian drainase.
Baca Juga:
Banjir di Perumahan Bimer Regency 4: Warga Mengeluh Genangan Air
"Untuk penggalian drainase ada kontraknya kalau untuk pembangunan drainase nggak ada, infonya kalau pembangunan drainase itu akan di PL kan (Penunjukkan Langsung)," pungkasnya.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara (Pemantau Kinerja Aparatur Negara) Adi Warman Lubis, ia mendapat laporan tadi malam dari warga dan langsung datang ke lokasi. Sebagai sosial kontrol, Adi Warman Lubis menganggap bahwa situasi ini tidak dapat ditoleransi.
"Saya meminta bupati Deliserdang untuk segera memanggil Kadis PU dan pemimpin proyek yang melaksanakan penggalian agar masalah ini diselesaikan secepat mungkin," katanya.
Ia menekankan bahwa sungguh disayangkan dan dikahwatirkan jika parit tersebut tidak segera ditutup dapat memakan korban lebih banyak lagi di masa depan.
"Menurut informasi dari warga, sudah ada empat warga masyarakat yang terperosok ke dalam parit ini. Selain itu, ada juga mobil yang terperosok ke dalam parit ini. Hal ini sangat berbahaya mengingat jalan lintas di tempat tersebut cukup padat," ungkapnya.
Adi Warman Lubis khawatir jika situasi ini dibiarkan menganga tanpa dikerjakan, maka akan terjadi lebih banyak korban.
"Apakah ada permainan antara kontraktor dengan pihak tertentu yang mempengaruhi situasi ini? . Oleh karena itu, sebagai sosial control, saya berencana untuk menyurati Dinas PU dari LSM secara resmi guna menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.
[Redaktur : Andri]