WahanaNews.co | Mantan Menko Ekonomi era Presiden Gusdur, Rizal Ramli, mengungkapkan konsep pengembangan destinasi wisata Danau Toba yang dia inginkan ada kapal pesiar di Danau Toba, seperti di Paris.
Menurutnya, Danau Toba itu terus dibenahi agar banyak wisatawan yang berkunjung ke Danau Terbesar di Asia Tenggara tersebut. Kata Rizal Ramli air danau harus bersih.
Baca Juga:
ITDC dan BPODT Gelar Sosialisasi Pariwisata Berkelanjutan di Danau Toba Jelang Aquabike Jetski World Championship 2024
"Saya ingin kalau mau ngembangi Danau Toba, danau airnya itu harus bersih, hari ini airnya kotor banget dan beracun, kamu berenang di situ kamu gatal-gatal, kamu minum airnya kamu bisa diare, sakit perut, makanya waktu saya Menko saya minta untuk dibersihkan itu Danau Toba," kata Rizal Ramli, Selasa (22/3/2022).
Oleh karena itu, Rizal Ramli meminta agar jika ingin membenahi Danau Toba itu yang paling penting diperhatikan adalah air Danau Toba agar tidak kotor.
"Saya minta sama Doktor Otto Hasibuan, Ketua Peradi, kita tuntut nih, perusahaan Swiss yang waktu itu dibackingin sama Sudi Silalahi, kita tuntut 5 kali modalnya, supaya mereka tutup, Otto udah siapin tapi last minute saya diganti, eh sama Luhut Panjaitan diterusin, ganti backingnya Luhut gitu loh," ucap Rizal Ramli.
Baca Juga:
Aquabike Jetski World Championship 2024 Resmi Dibuka di Danau Toba, Samosir
"Tapi awal tahun ini dia panggil lagi Pak Otto. Minta tolong Pak Otto. Tolong dong bantuin bersihin Danau Toba, kenapa? investor yang dia undang ke sini pada bilang, mau Cina mau apa, kita gak mau bangun apa-apa, elu bersihin dulu Danau Toba dong, elu gimana mau ngembangin Danau Toba kalau airnya itu merusak buat kesehatan jadi baru dia panik, panggil lagi Otto. Otto bilang dulu pak Ramli udah siap mau beresin ini, bapak yang nunggu-nungguin gak beres sekarang saya minta tolong kalau gak jelas mau ngapain yang benar, jangan ngomong doang, saya gak mau ngapain-ngapain," ujar ekonom senior itu.
Kata Rizal Ramli, sewaktu dirinya menjadi Menko Ekonomi dirinya ingin melebarkan Danau Toba karena waktu itu Danau Toba sempit.
"Maunya saya itu kita bersihin danaunya waktu itu saya kan sebagian Danau Toba itu sempit, saya perintahkan supaya digali, supaya lebih lebar, maunya malam-malam, ada kapal pesiar keliling Danau Toba, orang dengarin musik, berdansa makan malem, berasa kayak di Paris gitu loh kayak di pinggir Sungai Sein, turis pasti datang banyak," terangnya.