WahanaNews-DanauToba | Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Yayasan Masyarakat Penjaga Pantai Barat (Yamantab) gelar kegiatan refleks diskusi pengelolaan sampah yang baik dan bertanggungjawab.
Kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat Bank Sampah Yamantab (BSY), di Gang Anggrek, Jalan Faisal Tanjung, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Selasa (21/02/2023), diisi dengan ecobrick dan penandatanganan komitmen terkait ke bertanggungjawaban terhadap sampah
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Damai Mendrofa selaku pengurus Bank Sampah Yamantab (BSY) Sibolga-Tapanuli Tengah mengatakan, dalam keberadaanya, Yamantab bukan hanya fokus ke pengelolaan sampah saja, namun juga berkontribusi untuk memberikan pemahaman positif, yang bisa melahirkan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global.
"Mungkin dampak sampah ini secara langsung di lingkungan kita belum terlalu terasa, tapi secara global sudah, perubahan iklim rasa panas," ujar Damai
Damai juga menjelaskan kalau sampah juga dapat mengancam pertumbuhan satwa, dan mengancam kepunahan. Pengelolaan sampah yang buruk dan tidak bertanggung jawab, menjadi salah satu faktor penyebab. Saat ini Yamantab hadir untuk memberikan gambaran betapa buruknya dampak sampah, apabial tidak ditangani dengan serius.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
"Komunikasi ini telah berdiri pada tahun 2017 untuk mengkampanyekan upaya pengelolaan sampah. Di tahun 2022 kemarin, kita bersama-sama teman komunitas mendirikan bank sampah, namanya Bank Sampah Yamantab. Kita praktis berkerja menyerap sampah dan melakukan pengelolaan sampah secara baik dan bertanggungjawab," ungkap Damai.
Dihadapan sejumlah undangan yang hadir, Damai Mendrofa menjelaskan selain mekanisme tabung jual di bank sampah Yamantab, pihaknya juga berupaya mengkreasikan penggunaan kembali sampah, dengan menciptakan produk-produk kerajinan. Sejauh ini Yamantap telah mempunyai 127 nasabah. Pihaknya tetap konsisten mendorong perubahan karakter dalam pengelolaan sampah.
"Kita yakin pada satu titik nanti, karakter itu bisa di ubah. Yamantab berkomitmen menyentuh persoalan sampah ini sampai ke sektor hulu. Kalau boleh sampah jangan sampai jatuh ke tanah," tambahnya.
Yamantap sendiri menargetkan ke setiap sekolah yang ada di Sibolga-Tapteng, kenapa? Disekolah ada generasi bangsa yang perlu diedukasi secara berkala. Sampai pada level dewasa nanti, pastinya mereka nanti dapat mengenal sikap dan tanggung jawab terhadap pengelolaan sampah.
Harapan Damai, pihaknya dapat berinteraksi dengan masyarakat secara baik dalam pengelolaan sampah. Dengan bergotong royong, Damai meyakini masalah sampah akan dapat terselesaikan.
"Jadi teman kami itu bukan harus menjadi nasabah saja. Mereka ajak saja kami berdiskusi soal sampah, kami siap. Itu saja sudah bagian pertemanan bagi kita," pungkasnya. [rum]