TAPTENG - PINANGSORI WAHANANEWS.CO,
Tidak Ada Sudah empat bulan Staf Panawascam di beberapa Kecamatan di Tapteng di PHP oleh Bawaslu Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hal ini di ungkapkan salah satu staf Panawascam Pinangsori saat di konfirmasi terkait permasalahan 27 staf yang sudah bekerja di Sekretariat Panwascam namum tidak di gaji.
Baca Juga:
Sofian Sitorus Korban Yang Diduga Diculik, Melaporkan Kejadian Tersebut ke Polres Toba
Salah satunya Cyntia, yang menyebutkan bahwa dirinya bersama ke tiga rekannya hingga kini tidak memiliki pengakuan jelas dari Bawaslu Tapanuli Tengah.
Cyntia menyebutkan di akhir September kemarin, staf yang di rekrut oleh Bawaslu Provinsi sudah memulai melakukan aktivitas di kantor sekretariat kecamatan.
"Gimanalah nasip kami bang, mereka yang masuk langsung dari Bawaslu Sumut itu sudah mulai bekerja, dan kami yang lama ini gak tau lagi ke mana nasip nya," ujar Cyntia.
Baca Juga:
Penculikan Penjabat Teras Pemkab Toba Dibarengi Penganiayaan dan Pengancaman
Dirinya mengaku hingga kini awal Oktober 2024 tidak ada sama sekali keputusan terkait nasip mereka yah tidak di gaji sama sekali oleh Bawaslu Tapteng.
"Sudah empat bulan kita bekerja, namun hingga kini kita tidak pernah menerima gaji sama sekali, kami rasa kau semua sudah di PHP oleh Bawaslu ini," ujar Cyntia.
Hal senada juga di sampaikan oleh staf Panwascam lainnya Wirendra dari Kecamatan Tukka yang menjelaskan bahwa dirinya bersama sejumlah staf yang sudah di perkerjakan panwascam tidak memiliki status dibawaslu walau sudah memiliki Surat Perintah Tugas dari Panawascam setempat.
"Kita pun hingga saat ini tidak mendapatkan kepastian dari Bawaslu Tapteng, sudah masuk Oktober namun tidak ada sedikitpun terlihat ada upaya Bawaslu Tapteng untuk memperhatikan nasip kita," ujarnya.
Dirinya juga sangat sedih melihat sikap Komisioner Bawaslu yang tidak bisa memberikan solusi terkait urusan internal panwascam ini.
"Seharusnya Bawaslu Tapteng bisa mengambil solusi atau jalan keluar terkait permasalahan ini. Namun kita sedih karena hingga saat ini tidak di anggap lagi siapa siapa kita. Mereka hanya peduli dengan masalah masalah diluar sana, para komisioner Bawaslu terkesan sudah tidak peduli dengan nasip kami," ungkap pemuda ini.
[Redaktur: Tohap Simaremare]