DANAU TOBA-SAMOSIR WAHANANEWS.CO, Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) jalin kerjasama dengan Komunitas Koperasi Sentra Wisata Alam Nusantara (Kopi Setara) guna menyusun atraksi wisata alam dan petualangan di Danau Toba. Di kegiataan tersebut BPODT bersama dengan Komunitas Kopi Setara melakukan survei dan pemetaan objek sebagai bahan untuk menyusun atraksi wisata alam dan petualangan yang ada di Danau Toba, yang terfokus di Toba Caldera Resort (TCR), Sabtu 2/11/2024.
Dalam kegiatan survei turut hadir Direktur Pemasaran Pariwisata Wahyu Dito Galih Indharto, Kepala Divisi (Kadiv) Pemasaran Pariwisata Nusantara Barry Tampubolon, Kadiv Komblik Nelson Lumbantoruan dan beberapa staf, dari Komunitas Kopi Setara, selain Eko Winarso, turut hadir Lodewijk Rainier Korua dan Salwa A R N pelaku usaha di udara, Mulyanto pengembangan SDM pariwisata dan Simson Panjaitan pelaku usaha wisata perairan.
Baca Juga:
Projo Muda Siap Menangkan Bobby-Surya di Sibolga-Tapteng
Direktur Utama (Dirut) BPODT, Jimmy Panjaitan melalui Direktur Pemasaran Pariwisata Wahyu Dito Galih Indharto, di sela-sela survei dan pemetaan titik objek atraksi wisata alam dan petualangan di TCR. Menyampaikan bahwa kegiatan survei dan pemetaan objek sebagai bahan untuk menyusun atraksi wisata alam dan petualangan yang ada di Danau Toba, yang terfokus di Toba Caldera Resort (TCR),
"Kegiatan ini merupakan awal kolaborasi sekaligus dalam mendukung program BPODT yaitu pengembangan produk wisata eco-adventure ‘Trails of The Kings’ sebagai narasi baru dalam rangka menjadikan Kawasan Danau Toba menjadi single destination , yang meliputi 8 kabupaten di Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba," ucap Dirut BPODT
Lebih lanjut disampaikan Dirut BPODT, kegiatan yang dilakukan ini juga merupakan upaya BPODT untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Danau Toba melalui berbagai jenis atraksi dan daya tarik wisata yang ditampilkan di dalam produk wisata Trail of The Kings.
Baca Juga:
45 PTPS Kecamatan Simanindo Dilantik Ketua Panwascam
"Program ini juga dalam rangka mendukung status Geopark Kaldera Toba sebagai anggota dari UNESCO Global Geopark dimana output dari produk wisata ini adalah paket wisata yang terdiri dari berbagai aktivitas petualangan sambil menikmati keindahan alam yang dirancang untuk menghubungkan dengan 8 kabupaten, 16 geosite, 33 geopoint, puluhan desa wisata, ratusan cagar budaya dan seluruh landmark utama di kawasan Danau Toba," ujar Dirut BPODT yang disampaikan Dito Galih Indharto,
Dijelaskan juga bahwa kerjasama dengan Kopi Setara diawali dengan survei dan pemetaan lokasi atraksi dimana terdapat beberapa titik yang sesuai terutama di TCR seperti paket wisata trekking, amenitas camping ground dan spot paralayang.
"Kita berusaha membuat branding dan narasi baru di Kawasan Danau Toba sebagai episentrum kegiatan atraksi luar ruangan atau outdoor activity kelas dunia," ujar Direktur Pemasaran Pariwisata lebih lanjut
Dirut BPODT juga menyampaikan bahwa, selain itu program yang dilaksankan juga merupakan bagian dari dukungan untuk mensukseskan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025-2029 DPSP Danau Toba untuk pengembangan ekosistem dan destinasi kepariwisataan.
"Kegiatan ini mendukung secara holistik 6A kepariwisataan (attractions, accesibilities, amenities, available packages, activities, ancillary services) guna mewujudkan quality & sustainable tourism." ucap Dirut BPODT
Ketua Kopi Setara, Eko Binarso, di kesempatan tersebut juga membenarkan bahwa survei dan pemetaan yang dilakukan merupakan aksi nyata atas nota kesepahaman Kopi Setara dengan BPODT yang ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi potensi yang ada di Danau Toba khusus di TCR untuk dikembangkan sebagai usaha wisata alam dan petualangan.
"Selama 4 hari kita lakukan survei mengidentifikasi lokasi yang cocok berbagai atraksi wisata alam dan petualangan di beberapa objek seperti Huta Ginjang, TCR dan Sigapiton, dan hasilnya akan dilaporkan untuk direkomendasikan kepada pihak BPODT," ujar Eko.
[Redaktur: Tohap Simaremare]