DANAUTOBA.WAHANANEWS.CO- Sejumlah massa mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Buruh Bersatu (GMBB) datangi kantor DPRD Toba untuk menyampaikan sejumlah tuntutan menolak keberadaan LSM AMAN Tano Batak dan KSPPM.
Iring-iringan massa menggunakan sejumlah mobil pribadi mengawali orasi di kantor KPH Wilayah IV Balige yang diterima oleh Kasi Perencanaan dan pemanfaatan hutan, Janly F Bancin.
Baca Juga:
Demo Ojol 20 Mei, Polisi: Rekayasa Lalu Lintas Situasional
"Kenapa LSM AMAN dan KSPPM ini dibiarkan mengobrak abrik di wilayah kehutanan? Kenapa tidak ada ketegasan menyatakan itu salah atau benar", sebut Periana Hutagaol selaku orator di halaman kantor KPH Wil IV Balige, Senin (26/05/2025).
Rombongan massa yang berorasi di Kantor KPH Wil IV selanjutnya bergerak menuju kantor DPRD Toba untuk menyampaikan tuntutan lainnya.
"Bagi kami, buka atau tutup tidak ada masalah tetapi yang penting adalah tegakkan keadilan, itu saja cukup. Selama masih ada LSM AMAN dan KSPPM maka kami pastikan konflik akan selalu ada. Usut keuangan LSM AMAN dan KSPPM karena semua keuangan mereka adalah dollar", sebut Bahara Sibuea.
Baca Juga:
Kecam Genosida Israel di Gaza, Ribuan Warga Maroko Turun ke Jalan
LSM AMAN dan KSPPM dituding menjadi provokator pencipta konflik horizontal di tengah masyarakat Tapanuli dengan menggunakan isu yang tidak berdasar dan menyesatkan.
"Ciri -ciri provokator adalah tidak mau duduk bersama. Untuk menguji ini kami meminta agar pemerintah mengundang AMAN dan KSPPM agar duduk bersama dengan kami", sambungnya.
TPL yang dituding menyerobot lahan yang menjadi konsesi TPL namun hanya sebatas di media sosial, dinilai telah menimbulkan konflik di tengah masyarakat.