WahanaNews-DanauToba | Sejumlah pedagang, khususnya pedagang sayur mayur di Sibolga masih menggunakan badan Jalan Patuan Anggi untuk lokasi berjualan. Akibatnya, selain arus lalu lintas semrawut, pedagang yang berada di dalam komplek Pasar Nauli mengakui dagangannya kurang laku.
Menurut salah seorang pedagang yang berjualan di badan jalan Patuan Anggi menyebutkan, mereka terpaksa membuka lapak di badan jalan karena tak dapat jatah kios di Pasar Nauli.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Informasinya, kalau mau dapat jatah kios, harus menyediakan biaya. Sementara kita tidak punya," kata pedagang sayur mayur yang tak bersedia sebutkan jati dirinya, Rabu (29/3/2023).
Diakui para pedagang ini, omset dagangannya mungkin lebih laku dibandingkan dengan pedagang di dalam komplek Pasar Nauli. Pasalnya, pedagang yang berjualan di Jalan Patuan Anggi sudah membuka lapaknya sejak pukul 06.00 WIB.
"Sesudah subuh kami sudah membuka dagangan. Sementara di Pasar Nauli belum. Selain itu, para pembeli lebih senang di sini, karena lebih praktis," tukasnya.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Beberapa pedagang sayur mayur yang berada di komplek Pasar Nauli mengaku resah dengan masih diperbolehkannya para pedagang membuka lapak di jalan Patuan Anggi
"Kalau dulu hanya sampai pukul 8.00 WIB mereka diperbolehkan membuka lapak di Jalan Patuan Anggi. Sekarang hingga siang mereka masih terus berjualan. Tentunya sangat berpengaruh terhadap omset penjualan kami. Padahal kami membayar sewa di komplek Pasar Nauli ini," keluh pedagang Pasar Nauli.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Pemko Sibolga, Ramayana Tambunan, mengakui kondisi tersebut merupakan permasalahan lintas instansi, yang membutuhkan koordinasi antar OPD.