DanauToba.WahanaNews.co, Samosir - Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Samosir dengan agenda mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan Sidang Bersama DPR - DPD RI dalam rangka peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI Tahun 2023, yang digelar di Ruang Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Samosir, Rabu (16/8/2023).
Setelah dibuka oleh Ketua DPRD Samosir Sorta E. Siahaan, sidang dilanjutkan dengan mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2023, langsung dari Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, yang ditayangkan langsung secara virtual menggunakan layar lebar.
Baca Juga:
240 Usulan Kegiatan dari 8 Desa dan 5 Usulan dari Kantor Camat di Musrembang Kecamatan Ronggur Ni Huta
Presiden RI, Ir. Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku, dalam pidato kenegaraannya menyampaikan saat ini Indonesia sudah memasuki tahun politik. Suasana sudah hangat-hangat kuku dan sedang trend di kalangan politisi dan parpol, setiap ditanya Capres-Cawapresnya, jawabannya 'Belum ada arahan Pak Lurah'.
"Saya sempat mikir, siapa ini Pak Lurah. Sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu, yang dimaksud Pak Lurah itu, ternyata saya," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa dirinya adalah Presiden Republik Indonesia, bukan pimpinan parpol yang memiliki wewenang menentukan capres dan cawapres.
Baca Juga:
Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Samosir Tahun 2026 Dalam Rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Samosir
Saat ini, kata Jokowi dengan adanya media sosial seperti sekarang, apapun bisa disampaikan ke Presiden. Mulai dari masalah rakyat di pinggiran sampai kemarahan, ejekan, bahkan, makian dan fitnahan bisa dengan mudah disampaikan.
"Saya tahu, ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Fir’aun, tolol. Ya nda papa, sebagai pribadi, saya menerima saja," ucapnya.
"Tapi yang membuat saya sedih, budaya santun dan budi pekerti luhur bangsa ini kok kelihatannya mulai hilang..?," imbuhnya.
Jokowi mengajak agar seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik, bersatu menjaga mentalitas masyarakat, sehingga bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia maju, menuju Indonesia Emas 2045.
"Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan dengan strategi pertama mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia. Pemerintah telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6% di 2022, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 % di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 % 2022. Menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sebesar Rp 3.212 T dari tahun 2015 – 2023, termasuk didalamnya KIS, KIP, KIP Kuliah, PKH, Kartu Sembako serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya. Selain itu, juga dilakukan upaya re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Pra-Kerja," ungkapnya.
Presiden Jokowi menegaskan kaya SDA saja tidak cukup, jadi pemilik saja tidak cukup, karena itu akan membuat menjadi bangsa pemalas.
"Saya ingin tegaskan, Indonesia tidak boleh seperti itu. Indonesia harus menjadi negara yang juga mampu mengolah sumber dayanya, mampu memberikan nilai tambah dan mensejahterakan rakyatnya. Dan ini bisa kita lakukan melalui hilirisasi", tegasnya.
Diakhir pidatonya, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada pimpinan lembaga tinggi negara, para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemimpin adat. Kepada guru, budayawan, tenaga kesehatan. Kepada partai politik, politisi, aparat pemerintah, & TNI-Polri, serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan selama ini. Juga kepada Bank Indonesia, OJK, LPS, KPK, Ombudsman, KPU, Bawaslu, Komnas HAM, & Lembaga nasional lainnya, yang telah berkontribusi sesuai peran dan kewenangannya.
"Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mempermudah upaya kita dalam meraih Indonesia Maju yang kita cita-citakan. Marilah kita bersatu padu, terus melaju untuk Indonesia Maju, Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka!", tutup Presiden RI Ir. H. Joko Widodo.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]