Danau-Toba.Wahananews.co, Samosir - Asisten II Hotraja Sitanggang menyampaikan bahwa secara data produksi, ketersediaan pasokan beras di Kabupaten Samosir relatif aman namun terjadi kenaikan harga pada beberapa Bapokting (Bahan Pokok dan Bahan Penting). Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat tim pengendali inflasi daerah (TPID) untuk menyambut hari raya Idul Fitri, di Aula Kantor Bupati Samosir, Selasa (26/03/2024).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hotraja Sitanggang menjelaskan kunjungan wisatawan dalam libur Idul Fitri berpotensi meningkatkan inflasi, hunian hotel akan meningkat, melihat situasi itu maka kebutuhan juga meningkat sehingga perlu dipastikan ketersediaan pasokan bahan pangan agar tidak menimbulkan gejolak kenaikan harga.
Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan Peraturan HET Beras Medium dan Premium melalui Bapanas
"Perlu keseriusan pemerintah bersama TPID mengambil langkah antisipatif sejak awal, sehingga kebutuhan wisatawan dan masyarakat terpenuhi tentunya dengan harga yang stabil," ucap Hotraja Sitanggang.
Lebih lanjut Asisten II Hotraja Sitanggang menyampaikan bahwa secara data produksi, ketersediaan pasokan beras di Kabupaten Samosir relatif aman namun terjadi kenaikan harga pada beberapa Bapokting. Asisten II juga meminta agar TPID aktif melakukan monitoring pasar dan memberikan pemahaman kepada pedangang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi.
"Penanggulangan harga dan informasi harga selalu dilakukan secara berjenjang lintas sektor. Melalui hasil monitoring diharapkan informasi lengkap tersajikan dan terlaporkan," ucap Asisten II lebih lanjut.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, Pemkab Sigi Pantau Stabilitas Harga Beras dan Jagung
Bupati Samosir melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hotraja Sitanggang menjelaskan kunjungan wisatawan dalam libur Idul Fitri berpotensi meningkatkan inflasi, hunian hotel akan meningkat, melihat situasi itu maka kebutuhan juga meningkat sehingga perlu dipastikan ketersediaan pasokan bahan pangan agar tidak menimbulkan gejolak kenaikan harga.
"Perlu keseriusan pemerintah bersama TPID mengambil langkah antisipatif sejak awal, sehingga kebutuhan wisatawan dan masyarakat terpenuhi tentunya dengan harga yang stabil," ucap Hotraja Sitanggang
Lebih lanjut Asisten II Hotraja Sitanggang menyampaikan bahwa secara data produksi, ketersediaan pasokan beras di Kabupaten Samosir relatif aman namun terjadi kenaikan harga pada beberapa Bapokting. Asisten II juga meminta agar TPID aktif melakukan monitoring pasar dan memberikan pemahaman kepada pedagang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi.
"Penanggulangan harga dan informasi harga selalu dilakukan secara berjenjang lintas sektor. Melalui hasil monitoring diharapkan informasi lengkap tersajikan dan terlaporkan" ucap Asisten II lebih lanjut.
Untuk mengantisipasi kenaikan Bapokting Hotraja menyebutkan Pemkab Samosir bekerjasama dengan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga dan Bulog akan melaksanakan pasar murah pada tanggal 02 dan 03 April 2024 dengan bahan pokok yang dijual berupa beras, minyak goreng, cabai dan bawang merah.
Dikegiatan rapat tersebut Hotraja juga menyampaikan bahwa berbagai langkah yang telah ditempuh Pemkab Samosir untuk pengendalian inflasi yaitu dengan menambah perluasan lahan pertanian seperti tanaman cabai yang baru-baru ini dilakukan bersama tim PKK pada 9 Kecamatan.
"Disamping menyambut Idul Fitri, inflasi harus ditekan demi kelangsungan ekonomi masyarakat, menghindari timbulnya banyak gejolak," ucap Hotraja Sitanggang.
Kepala Unit Data Statistik Kehumasan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga, Yuda Rizkianto Agus juga menjelaskan bahwa
Perayaan idul Fitri pasti akan berpengaruh pada daerah wisata dengan lonjakan wisatawan, seperti halnya Kabupaten Samosir akan banyak pengunjung dari luar sehingga perlu mengantisipasi ketersediaan pasokan pangan.
"Kabupaten Samosir sampai minggu ke-3 bulan maret masih dibawah rata-rata, pengembangan harga/ kebijakan harga cukup baik dan secara struktur kelembagaan TPID Kabupaten Samosir sudah baik," ujar Yuda Rizkianto Agus.
Kabag Perekonomian Setdakab Samosir, Tri Endis Manalu menyampaikan dalam pengendalian inflasi tahun 2024 telah dilakukan monitoring pada 7 pasar yaitu Pangururan, Simanindo, Ambarita, Mogang, Nainggolan, Sitinjak dan Limbong
Terkait akan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas bahan pangan strategis langkah yang dilakukan menjalin komunikasi aktif dengan para pedagang agar tidak semena-mena menaikkan harga sehingga harga tetap normal dan stabil.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]