WahanaNews-DanauToba | Bulan Ramadhan ternyata menjadi bulan berkah tersendiri bagi pedagang takjil dimanapun berada. Tak terkecuali di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara. Para pedagang dadakan ini akan berjualan di pinggir-pinggir jalan protokol.
Salah satunya di pinggiran jalan Damai, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga. Aneka ragam makanan, lauk pauk, hingga variasi minuman dijual dengan harga yang merakyat.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Diantara makanan ringan yang tersedia yakni, kue lupis, risol, tumbang, lappek bainti, gorengan, putu mayang, serta puluhan kuliner khas pesisir Sibolga lainnya. Untuk menu gulai tersedia, panggang paccak, panggang geleng, ikan goreng, ikan gulai, anyang bunga pepaya, dan berbagai makanan yang mengundang selera.
Salah seorang pedagang takzil, Boru Pasaribu mengaku, pasar dadakan bulan Ramadhan itu telah berlangsung dalam sepuluh tahun terakhir. Dimulai salah seorang warga sekitar, hingga saat ini mencapai puluhan pedagang.
"Awalnya ada warga sini yang jualan di depan rumahnya saat Ramadhan. Kemudian, menyusul warga lainnya. Saat ini, puluhan pedagang berjualan disepanjang jalan Damai ini," tutur br Pasaribu, yang membuka lapak takzilnya antara pukul 14.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Tentang harga, perempuan berhijab ini menguraikan, jenis kue-kuean dijual mulai harga Rp2 ribu hingga Rp5 ribu. Menu makanan jenis gulai tergantung jenis, ikan goreng Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. Kesemua gulai minim bumbu penyedap dan asli makanan khas pesisir Sibolga.
Terkait kendala, warga Kelurahan Aek Habil Kota Sibolga itu mengaku jika musim penghujan, takzil yang mereka jual dipastikan sepi peminat. Namun jika cuaca cerah, dagangannya banyak laku dan bahkan ludes.
Pantauan di lapangan, berbagai makanan dan minuman yang dijual di lokasi tersebut tidak hanya diminati orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Warga non muslim juga berdatangan untuk membeli jajanan dan lauk pauk.
"Disini kuenya enak-enak. Bebas pengawet dan harganya terjangkau. Setiap lewat jalan ini, kita 'digoda' untuk membelinya," kata perempuan bersepeda motor, yang mengaku warga Kelurahan Sarudik, Tapanuli Tengah. [rum]