Peternak milenial tersebut mengatakan, menjaga suhu kandang menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan dan lampu bertujuan meningkatkatkan performa produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging.
Dengan adanya pasokan listrik dari PLN, membantu peternak lebih efisien. Jika harus menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan dan lampu, Mustakim membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara sekitar Rp32 juta per bulan.
Baca Juga:
Berhasil Tumbangkan Bandung BJB Tandamata, Jakarta Electric PLN Jaga Asa Tembus Final Four
Sedangkan dengan menggunakan listrik, Mustakim hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp7 juta saja per bulan untuk operasional peternakan kandang tertutupnya.
"Setelah menggunakan listrik, kami dapat mengoptimalkan produksi yang tadinya panen membutuhkan waktu 28 hari kini hanya membutuhkan waktu 22 hari sehingga dari sisi efektivitas waktu lebih singkat dan omzet kami pun otomatis meningkat," imbuhnya. [Ss]