DANAUTOBA.WAHANANEWS.CO- Aliansi Masyarakat Toba yang bergabung dari berbagai elemen masyarakat menilai Polres Toba lamban dalam penanganan kasus penculikan Kepala BAPPEDA sekaligus Plt Kepala Dinas PUTR Kabupaten Toba Sofian Sitorus, hal ini disampaikan David Hutabarat yang didampingi rekan lainnya, Selasa (07/01/2025).
Bukan tampa alasan kami sampaikan hal tersebut dimana sampai detik ini belum ada rilis resmi dari Polres Toba terkait perkembangan kasus tersebut, ucap David di Toba Corner Balige.
Baca Juga:
Polres Toba Amankan Tiga Terduga Pelaku Penculikan Sofian Sitorus
"Kasus ini telah menjadi perhatian masyarakat Toba, karena tindak pidana tersebut dilakukan dihadapan umum dan kejadian seperti ini belum pernah terjadi kepada salah satu pejabat utama di Lingkungan Pemkab Toba," terang David.
David juga berharap Penyidik Polres Toba dapat bekerja mengungkap kasus ini dengan profesional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Diketahui Aliansi Masyarakat Toba melalui Binsar TH Pasaribu, Johan Ferri Pangaribuan telah menyampaikan laporan tertulis pertanggal (09/12/2024) terkait Penculikan, Penganiayaan dan Pengancaman yang dilakukan orang tak dikenal terhadap Sofian Sitorus ke Polres Toba.
Baca Juga:
Polres Toba Pemeriksa Delapan Saksi Kasus Penculikan Sofian Sitorus
Selanjutnya tanggal (23/12/2024) Aliansi Masyarakat Toba juga melayangkan surat ke Polres Toba, Kapolda, Kapolri, Presiden dan Komisi III DPR RI untuk perhatian Laporan Polisi Nomor STTLP/508/XII/2024/SU/TBS tertanggal (09/12/2024) terkait penculikan Sofian Harianto Hasudungan Sitorus Kepala BAPPEDA sekaligus Plt Kepala Dinas PUTR Kabupaten Toba.
Pada hari kamis tanggal (05/12/2024), Sofian Sitorus sekira pukul 07.30 Wib sewaktu mengantarkan anaknya ke Taman Kanak-Kanak (TK) Swasta Mutiara Balige di culik orang tak dikenal dari pelataran parkir TK Mutiara Balige. Sebanyak 3 Orang Tak di Kenal tiba-tiba menghampiri dan mencabut kunci mobilnya, selanjutnya dibawah ancaman korban dipaksa masuk kedalam mobil para pelaku untuk selanjutnya dibawa, sementara mobil dinas (korban) dengan nopol BB 1039 E dengan kondisi kaca jendela pintu depan terbuka ditinggalkan di lokasi parkir sekolah TK Swasta Mutiara.
Dalam penculikan atau penyekapan tersebut dijelaskan Korban telah mengalami kekerasan, pengancaman dan intimidasi, kejadian ini terjadi diduga dilatar belakangi oleh masalah pekerjaan Proyek di Dinas
PUTR.