Danau-Toba.WahanaNews.co - Usai warga mengeluh, kini 3 (tiga) Kepala Desa menyampaikan hal yang sama melarang truk-truk TPL melintas dari desa mereka, Rabu (13/03/2024). Hal ini lantaran melihat beberapa bulan belakangan ini, dimana kendaraan truk colt diesel mitra PT Toba Pulb Lestari kerap melewati jalan yang bukan jalur utama perusahaan tersebut.
Saat ditemuai diruangan kerjanya A Bastian Hutahaean, Kepala Desa Simatibung, menyampaikan larangan truk TPL melintas dari desanya karena dirinya menilai yang dilintasi mereka (truk) bukan jalur mereka.
Baca Juga:
Banjir di Perumahan Bimer Regency 4, Air Masuk dari Celah Keramik
"Saya dari pemerintahan Desa Simatibung melarang truk-truk mitra TPL melintas dari jalur Simpang Sirongit menuju sektor Habinsaran khususnya desa Simatibung, karena jalan yang mereka lalui saat ini bukan jalur utama lintasan mereka. Larangan tersebut bukan tanpa alasan karena nantinya berdampak untuk mengurangi tingkat resiko kecelakaan, karena sebelumnya sudah terjadi kecelakaan antra truk TPL dengan kendaraan warga setempat," ucap Bastian.
Hal senada juga disampaikan Damser Hutahaean Kepala Desa Pardomuan Nauli saat dikomfirmasi di ruangan kerjanya mengatakan melarang truk mitra TPL melintas dari wilayah desanya.
"Dari kami pemerintah desa Pardomuan Nauli melarang truk-truk TPL melintas dari jalan Kabupaten, karena jalur utama keluar masuk mereka bukan dari sini mulai dari Simpang Sirongit, Pardomuan Nauli, Simatibung melainkan dari Sigumpar ke Sektor Habinsaran. Hal ini juga agar mengurangi terjadinya lakalantas melihat kondisi jalan yang rusak dan sempit apabila saat berpapasan degan kendaraan yang lainnya kerap terjadi perselisihan ditambah lagi agar mengurangi polusi," tegas Damser.
Baca Juga:
Swadaya Warga dan Pemdes Bangun TPT: Antisipasi Longsor di Bandar Pulau Pekan
Begitu juga dengan Baktiar Hutapea Kepala Desa Sintongmarnipi melarang truk mitra TPL yang hendak menuju Sektor Habinsaran dalam kondisi kosong dan sebaliknya melarang dalam kondisi bermuatan kayu eucalyptus.
"Tentu kita melarang hal itu, karena memang truk-truk TPL ini sudah keterlaluan seakan jalur ini menjadi jalur utama keluar masuk mereka. Walaupun kondisi kosongan menuju sektor habinsaran dan juga sebaliknya kondisi bermuatan kayu eucalyptus yang kerap melintas tengah malam dari habinsaran menuju pabrik yang berada di porsea kita melarang itu dan meminta kepada perusahaan PT. TPL agar ini menjadi perhatian serius," pungkas Baktiar saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Thomas Purba Menejer Work Sample Sektor Habinsaran mengatakan bahwa SOP dan intruksi sudah disampaikan kepada para supir truk dan bahkan di gerbang sudah ada pemberitahuan agar tetap menggunakan jalur utama PT. Toba Pulb Lestari.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]