DANAUTOBA.WAHANANEWS.CO - Kabupaten Samosir, yang terkenal dengan keindahan Danau Toba, kini tengah bersiap untuk memasuki era baru ekonomi berbasis karbon. Dr. John W. Situmorang, putra daerah Samosir yang kini menjabat sebagai Peneliti Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tengah memimpin sebuah program inovatif untuk menangkap peluang ekonomi karbon melalui perhutanan di wilayah ini.
Dr. Situmorang, yang memiliki keturunan dari Desa Hutaginjang, Kecamatan Simanindo, memiliki visi yang kuat untuk memajukan kampung halamannya. Program penangkapan karbon, yang diusungnya, diharapkan dapat menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Samosir.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
"Program ini merupakan salah satu terobosan terbaru dalam memajukan ekonomi masyarakat Kabupaten Samosir," ujar Dr. Situmorang saat bertemu dengan masyarakat Desa Hutaginjang pada Senin, 26 Agustus 2024.
"Ini akan menjadi peluang berbasis perhutanan masyarakat yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi mereka," imbuhnya.
Program ini tidak hanya melibatkan BRIN, tetapi juga menggandeng beberapa universitas terkemuka di Sumatera Utara, seperti Universitas Simalungun Pematang Siantar, Universitas Muslim Nusantara, dan Universitas Sumatera Utara (UDA) Medan.
Baca Juga:
Menuju Satu Dekade Memberi Manfaat, Pemerintah Terus Dorong KUR untuk Usaha Produktif
"Sebelum memulai program ini, kami telah melakukan diskusi panel di Universitas Simalungun (USI) yang dihadiri oleh Pembina USI, Bapak PV Sihaloho, MBA, Rektor USI, Dr. Sarintan Damanik, para Dekan Fakultas Ekonomi, Pertanian, dan Hukum di lingkungan USI, serta perwakilan dari UMN dan UDA, Kami memilih Desa Hutaginjang sebagai lokasi awal program ini," jelas Dr. Situmorang.
Tim BRIN yang dipimpin Dr. Situmorang kemudian melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang direncanakan sebagai area penangkapan karbon. Dr. Situmorang menjelaskan bahwa program ini akan memanfaatkan skema kompensasi profit.
"Program ini didasarkan pada Perjanjian Paris yang telah diratifikasi. Kedepannya, diharapkan masyarakat Kabupaten Samosir akan mendapatkan keuntungan ekonomi melalui program ini, Pohon-pohon yang ditanam untuk menangkap karbon akan memberikan manfaat ekonomi bagi mereka," ujar Dr. Situmorang.
Usai pertemuan dengan masyarakat, Dr. Situmorang melanjutkan kegiatannya dengan bertemu dengan Kepala BAPPEDA Kabupaten Samosir dan salah satu Tim Bupati Percepatan Pembangunan (TBPP), Bapak Marhuale Simbolon. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kelanjutan program penangkapan karbon.
"Pada prinsipnya, saya sangat mendukung dan merasa bangga bahwa Kabupaten Samosir menjadi lokus untuk penangkapan karbon ini," ujar Bapak Marhuale Simbolon.
"Harapannya, Pemkab Samosir dapat berpartisipasi lebih besar untuk mewujudkan program ini demi kesejahteraan masyarakat Samosir," tambahnya.
Program penangkapan karbon yang diusung oleh Dr. John Situmorang diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Samosir. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi karbon.
Dengan kolaborasi yang kuat antara BRIN, universitas, dan pemerintah daerah, program ini memiliki potensi besar untuk membawa dampak positif bagi masyarakat Samosir dan lingkungan sekitarnya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]