Tapteng Wahananews.co, Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (IWO) Sibolga-Tapteng, Sumatra Utara apresiasi atas kinerja pihak Polda Sumatra Utara, atas penangkapan dua pelaku pembakaran rumah wartawan di Karo.
Kejadian yang cukup tragis yang di alami Wartawan Sempurna Pasaribu dan 3 anggota keluarganya turut menjadi korban, akibat ulah para pengecut pengecut yang tidak berprikemanusiaan.
Baca Juga:
Rekapitulasi Putungsura Tingkat Kabupaten, Kapolres Toba Mari Bersatu Desember Penuh Kasih
Pengurus Daerah IWO Sibolga-Tapteng meminta pihak Kepolisian maupun penegak hukum nantinya agar bisa memberikan sangsi berat terhadap para pelaku yang telah di anggap menciderai kebebasan pers di tanah air.
"kalau bisa di eksekusi mati," kata Benny Ketua IWO Sibolga Tapteng pada Senin (8/7/2024) sore .
Menurut Benny, terlepas itu berita soal apa, kalaupun berita itu sensitif tak perlu juga sampai membakar rumah.
Baca Juga:
Berkah Ahir Tahun Warga Desa Ampolu Terima BLT DD 2024
"Pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, jelas perbuatan keji dan perbuatan pengecut yang tidak bisa ditolerir,” ujarnya.
Diketahui Polda Sumatera Utara, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) berhasil menangkap pelaku pembakaran rumah Rico Sempurna Pasaribu yang terjadi pada Kamis (27/6/2024), di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo.
Keberhasilan pengungkapan kasus tersebut tak terlepas dari penggunaan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI) oleh penyidik.
Para pelaku yang ditangkap tersebut berjumlah 2 orang, masing-masing memiliki peran dan tugas berbeda-beda, kedua pelaku merupakan eksekutor berinisial RAS (37) dan YT alias Selawang (36).
RAS bertugas sebagai driver atau pengemudi motor, sedangkan temannya YT alias Selawang berperan menyiramkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite yang sudah dicampur solar ke rumah korban.
Kapolda Sumut, Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, pembakaran rumah Rico Sempurna Pasaribu oleh kedua pelaku eksekutor tersebut menewaskan 4 orang.
Selain Rico Sempurna Pasaribu, juga istrinya Efprida boru Ginting (48), anaknya SIP (12), dan cucunya LS (3), ikut jadi korban.
Scientific Crime Investigation merupakan metode memadukan antara teknik prosedur, dan teori ilmiah untuk mengumpulkan bukti dalam melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum.
Metode ini digunakan agar Polisi mendapatkan kesimpulan berdasarkan keidentikan dari berbagai sudut pandang disiplin keilmuan, sehingga penyebab kebakaran itu dapat terungkap secara terang-benderang,” ungkap Kapolda Sumut Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi, saat konferensi pers bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI M Hasan, di Mapolres Karo, Senin (8/7/2024).
(Redaktur: Tohap Simaremare)