Danau-Toba.WahanaNews.co | Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 dirasa perlu mengantisipasi dan meminimalisir kemungkinan munculnya kelompok-kelompok radikal atau ancaman terorisme.
Fernando Simanjuntak, pemuda yang berasal dari kawasan Danau Toba, tepatnya Kabupaten Toba mengajak generasi muda di wilayah tersebut untuk berperan aktif menangkal paham radikalisme demi menjaga keamanan, stabilitas dan kedamaian demi menciptakan kelancaran pesta demokrasi.
Baca Juga:
Kesbangpol JB Gelar Dialog: Ingin Masyarakat Waspadai Ancaman Terorisme dan Radikalisme
"Radikalisme dapat mengancam keutuhan sosial, keberagaman, dan harmoni di suatu wilayah. Mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam mencegah dan menangkal paham radikalisme memiliki beberapa implikasi positif. Kita perlu menyuarakan pemikiran penting tentang pentingnya pembangunan demokrasi yang produktif dan peran generasi muda dalam menghadapi tantangan politik di Indonesia," ujar Fernando kepada WahanaNews.co pada Rabu (6/9/2023) di Jakarta.
Dalam dunia politik modern, isu mengenai radikalisme telah menjadi salah satu isu paling menantang yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia.
Melihat dari pengalaman Pemilu/Pilpres 2014 dan Pemilu/Pilpres 2019 yang menjadi kesaksian sejarah satu dekade terakhir bahwa pengerahan identitas agama, ras dan etnis (SARA) memicu ketegangan sosial dalam masyarakat multikultural. Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, perhatian terhadap radikalisme politik menjadi semakin mendalam dan signifikan.
Baca Juga:
FKTP Kalteng: Fenomena Radikalisme Mulai Muncul Dikalangan Elite dan Terdidik
Memang, sebagai negara yang kaya akan sejarah dan budaya, serta melalui perjalanan reformasi yang penting, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan sistem demokrasi yang kuat dan inklusif.
"Partisipasi Aktif Generasi Muda, Generasi muda adalah aset berharga dalam mengembangkan demokrasi yang produktif. Partisipasi aktif mereka dalam proses politik, termasuk dalam pemilihan umum, memperkuat representasi beragam pandangan dan aspirasi masyarakat. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk memberikan suara mereka dan berkontribusi pada pembentukan masa depan negara," ucapnya.
Ia menilai pendidikan demokrasi mempersiapkan generasi muda dengan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip demokrasi, hak-hak dan tanggung jawab warga negara, serta kemampuan berpikir kritis, sangat penting.