DANAUTOBA.WAHANANEWS.CO- Pada hari ini, Minggu (2/2/2025), warga Kelurahan Parsoburan digemparkan kebakaran beberapa rumah warga di RT III. Informasi yang beredar, ada 9 rumah yang terbakar dan rata dengan tanah.
Seorang warga sekitar A Pardosi (65) mengutarakan, saat terjadi kebakaran, warga sekitar langsung berbondong-bondong melakukan pemadaman dengan alat seadanya.
Baca Juga:
RS Polri Identifikasi Jasad Korban Glodok Plaza Melalui Pemeriksaan Jaringan Otot Rambut
"Begitu melihat api semakin membesar, warga sekitar langsung bergerak ke lokasi dan bahu-membahu membawa air dari rumah sekitar lokasi kebakaran," ujar A Pardosi, Minggu (2/2/2025).
"Pokoknya apapun dilakukan agar api segera padam. Termasuk, mengamankan barang-barang dari rumah warga. Apa yang bisa diselamatkan, diupayakan warga," sambungnya.
Lokasi yang berada di pinggir jalan langsung dikerubungi masyarakat sekitar. Masing-masing warga mengambil inisiatif memadamkan api. Mereka mengestafetkan ember berisi air agar bisa menyiram rumah yang tengah terbakar.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Standar Keamanan Didalami
"Ditambah lagi dengan bantuan warga yang bekerja pengebor air. Ia membawa alatnya agar apai bisa dipadamkan. Pokoknya semuanya berupaya semaksimal mungkin," lanjutnya.
Jeritan dan tangisan terdengar saat kebakaran terjadi. Terdengar juga warga mengeluhkan keterlambatan kedatangan damkar ke lokasi.
"Biasanya ada damkar di kecamatan. Namun, sampai selesai padam apinya, damkar itu tak tampak. Ada dua tadi damkar dari kabupaten, itu pun tiba setelah hampir rampung pemadaman," lanjutnya.
"Seandainya begitu kebakaran, damkar kecamatan langsung tiba, mungkin tak sebanyak ini rumah yang terbakar," lanjutnya.
"Apinya makin kencang karena lagi musim kemarau serta angin lebih kencang dari biasanya," terangnya.
Warga sekitar juga berupaya agar api tidak merambat lebih luas. Rumah yang terbakar tersebut pada umumnya terbuat dari kayu dan rapat.
Sisi kanan dan kiri lokasi kebakaran adalah gedung. Sehingga, warga sekitar menyebutkan, api tidak menjalar bukan karena damkar namun karena gedung tersebut.
"Apinya sudah padam. Dan, kita dari warga sekitar berharap keluarga yang mengalami kesedihan karena rumahnya terbakar segera bisa kembali bersemangat," lanjutnya.
Warga Terdampak: Hanya Sehelai Kain yang Menempel di Badan yang Tinggal
Kebakaran tersebut menghanguskan barang berharga yang ada dalam rumah, termasuk padi yang baru saja dipanen serta kebutuhan sehari-hari.
"Tadi kita berbincang dengan seorang warga terdampak bermarga Sianipar. Ia bercerita, yang tinggal hanyalah pakaian yang menempel di badannya itulah yang tinggal," lanjutnya.
"Aku tak sanggup mendengar ceritanya. Kebetulan ia baru saja pulang dari sawah mengantarkan bibit padi. Lalu, ia dengar rumahnya terbakar," sambungnya.
"Ia tak tahan melihat rumahnya terbakar dan ia masih di rumah kerabat di RT sebelah.
Selanjutnya, dalam postingan akun Desli Pardosi di medsos menuturkan, dirinya mendapatkan kabar bahwa kebakaran terjadi saat ia sedang mendengarkan kotbah di gereja.
"Duka yang mendalam di Parsoburan.
Hari ini, ada 9 unit rumah penduduk terbakar habis di RT3, Parsoburan Tengah, termasuk rumah mamakku," tulisnya dalam medsosnya, Minggu (2/2/2025).
"Tak ada yang bisa kami selamatkan. Saat kebakaran terjadi, kami sama mamak lagi ibadah di gereja. Seseorang sahabat meneleponku pas kotbah, beri kabar RT 3 kebakaran. Ikut sama rumah mamak," tuturnya.
"Secepat kilat aku tancap gas pulang dan mamak kutinggalkan di gereja , namun saat aku tiba seperti saya rekam di video , semuanya sudah terjadi," lanjutnya.
"Sehelai pakaian pun gak ada yg bisa terselamatkan. Semua milik mamak hangus. Mamak syok dan trauma. Semoga mamak dan kami semua diberi ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan untuk menghadapi musibah ini," terangnya.
Hingga berita ini diturunkan, informasi secara detail soal jumlah dan penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Termasuk soal informasi lambannya damkar tiba di lokasi kebakaran.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]