Wahananews-Danautoba | Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang yang juga ketua TPPS Kabupaten Samosir, menghadiri Forum Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting (PPS) dan Rembuk Stunting Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan di Hotel Santika Dyandra, Medan pada Senin (29/05/ 2023).
Kegiatan forum konsolidasi percepatan penurunan stunting dan rembuk stunting dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara H. Musa Rajekshah, S.Sos, M.Hum ditandai dengan pemukulan gong yang juga dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Muhammad Irzal, S.E, M.E.
Baca Juga:
KPU Kapuas Hulu Siapkan 4.795 Petugas KPPS untuk 685 TPS Pilkada 2024
Turut Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Batubara, Wakil Bupati Padang Lawas, Wakil Bupati Pakpak Bharat, Wakil Bupati Serdang Bedagai, Wakil Bupati Dairi, Wakil Walikota Sibolga, Wakil Walikota Padangsidimpuan, Wakil Bupati Samosir, Wakil Bupati Nias Selatan, Wakil Bupati Labura, Sekda Kabupten Langkat, Sekda Kabupaten Padanglawas yang semuanya juga menjabat sebagai Ketua Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten/Kota.
Wagubsu H. Musa Rajekshah yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sumut mengungkapkan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022, angka prevalensi stunting di Sumut turun 4,7 persen menjadi 21,1 persen dari sebelumnya 25,8 persen pada Tahun 2021.
“Saya berharap upaya kita bersama tidak berhenti sampai di sini, karena target kita tahun ini angkanya bisa turun di 18 persen dan 14 persen di tahun depan," jelas Ijeck sapaan akrab Wagubsu.
Baca Juga:
KPU Tetapkan 59.416 DPT untuk Pilkada Kabupaten Fakfak
Ijeck menyampaikan, penurunan stunting merupakan target utama pembangunan, baik itu nasional maupun di daerah karena berpengaruh dengan generasi atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
“Memang penanganan penurunan stunting ini yang lebih berperan itu kabupaten/kota, kami dari Provinsi bersama Pak Irzal menyampaikan apa yang menjadi program dalam menurunkan stunting," ujarnya.
Penurunan stunting itu tidak hanya sebatas bayi baru lahir tapi calon pengantin harus didampingi, balitanya juga, ibu saat hamil dan lingkungan juga harus dijaga, bagaimana sanitasi air bersihnya,” sambung Wakil Gubernur Sumatera Utara lebih lanjut