WahanaNews-DanauToba|Bangunan lesehan di pantai Bulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba direncanakan dibongkar dan diganti dengan payung. Program itu telah disepakati oleh Pemkab Toba dengan para pelaku usaha wisata.
Bupati berjanji akan menghunjuk seseorang untuk mendesain tempat wisata Lumban Bulbul tersebut, dan meminta CSR perusahaan untuk memberikan payung nantinya.
Baca Juga:
Antara TB Simatupang, LBP, Maruli Simanjuntak dan Pengabdian Untuk Bangsa
Hal itu terungkap dari Facebook Lensa Kominfo Toba (laman resmi milik Pemkab Toba yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika) yang menginformasikan kegiatan Ria Raja (Rapat) Bupati Toba Poltak Sitorus, Wakil Bupati Tonny Simanjuntak dan Sekdakab Toba Audi Murphy O. Sitorus serta rombongan lainnya, bersama pelaku usaha wisata di Pantai Lumban Bulbul, Desa Lumban Bulbul, Kecamatan Toba, Kabupaten Balige, Jumat (5/11/2021).
Selain itu, Bupati Toba Poltak Sitorus mengajak pelaku usaha wisata dan pemilik pondok di wisata Desa Lumban Bulbul agar berlomba-lomba membuat pelayanan yang bagus bagi wisatawan.
Pemkab Toba berharap adanya perubahan lebih baik akan pelayanan kepada wisatawan di daerah ini.
Baca Juga:
Koruptor Tangkapan KPK, Terbesar Terkait Proyek Negara
Bupati Toba juga menceritakan tentang pengalamannya di luar negeri, dimana gaji pelayan restoran di sana sangat sedikit, namun pelanggan mau meninggalkan uang (berupa tip) di meja, apabila pelayanan restoran itu bagus.
"Jadi marilah kita berlomba-lomba membuat pelayanan yang bagus, kalaupun tidak dikasih tip, tidak apa" sebut Bupati Poltak.
“Ah so dituhor ho pe taho, adong do annon manuhor i, on ma naeng sirubahonta, budayantaon. (Ah tidak kau belipun, adanya nanti yang beli itu, inilah yang akan kita rubah),” sambung Bupati Poltak menambahkan.
Dalam marria raja ini diusulkan di Desa Lumban Bulbul akan dibuat aturan tidak boleh membawa makanan dan minuman dari luar. Tetapi kita harus menjual makanan nasional dan halal supaya pengunjung bisa makan.
Pelaku wisata dalam kesempatan rapat ini mengeluhkan ada beberapa pengunjung yang hanya datang untuk mandi-mandi saja, hanya memandang danau, naik kapal dan tidak makan atau tidak membeli makanan di pondok mereka.
Sementara itu, sebagian pengunjung atau wisatawan merasa resah, akibat biaya parkir yang dinilai terlalu tinggi, toilet yang kurang bersih dan masalah pelayanan lainnya.
Untuk itu, pelaku usaha menanyakan solusinya kepada pihak Pemkab Toba. Ada juga warga yang menegaskan agar semua pihak pelaku usaha wisata mau diatur pemerintah demi kebaikan bersama.
"Yang jelas semua wisatawan itu menginginkan keindahan" sebut Bupati Poltak menjawab.
Turut hadir Sekdakab Audi Murphy O.Sitorus, Kadis Pariwisata Jhon Piter Silalahi, Camat Balige Pantun J.Pardede, dan pejabat terkait lainnya. (mps)