Danau-Toba.Wahananews.co, Samosir -Banjir bandang yang melanda Kenegerian Sihotang pada Senin, 13 November 2023 sekitar jam 18.30 WIB, membuat Bupati Samosir Vandiko T. Gultom bergerak menuju pengungsian warga di Desa Rianiate pada hari yang sama.
Vandiko Gultom langsung mengunjungi pengungsi di Gereja Katolik Pintu Batu dan dua titik di sekitar pelabuhan. Ia membagikan makanan dan mendirikan dapur umum, serta menyediakan fasilitas kesehatan, dokter, dan ambulans untuk evakuasi warga yang memerlukan.
Baca Juga:
Pemkab Sigi Pastikan Kebutuhan Dasar Masyarakat Terpenuhi Pascabencana
"Kami utamakan keselamatan warga, kami hadir untuk membantu evakuasi," ungkap Vandiko Gultom.
Banjir bandang ini melanda empat desa di Kenegerian Sihotang, yaitu Siparmahan, Sappur Toba, Dolok Raja, dan Hariara Pohan. Bupati Samosir bersama rombongan menaiki kapal penyeberangan untuk melihat langsung keadaan warga yang masih bertahan di lokasi banjir.
"Kami hadir di Sihotang untuk melihat langsung keadaan masyarakat. Atas nama Pemkab Samosir, kami turut prihatin dan merasakan hal yang sama. Jika ada kendala, silakan tinggal sementara di tenda yang telah disediakan, sebab logistik dan obat-obatan sudah tersedia di sana," ujar Vandiko Gultom, Bupati Samosir.
Baca Juga:
Fransiskus Sukardi Ajak Kolaborasi Semua Pihak untuk Pembangunan Kapuas Hulu
Bupati Samosir juga mengintruksikan BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengidentifikasi penyebab banjir, serta menginvestigasi dugaan penebangan pohon. Masyarakat diharapkan bersabar menunggu hasil identifikasi dan tidak menyebarkan isu yang tidak pasti.
"Saya wajib hadir di tengah masyarakat agar mereka tenang. Apa pun kondisinya, saya harus datang," ujar Vandiko.
Tangkas M. Lumban Tobing, yang memberikan semangat kepada masyarakat, akan memanggil Dinas Kehutanan Provsu dan TPL terkait informasi baru tentang penebangan eucalyptus di Hutagalung dan Baneara oleh TPL. Pemkab Samosir diminta untuk menggali informasi dan mengidentifikasi terlebih dahulu.