Danau-Toba.Wahananews.co | Kepala Desa Bius Gu Barat, Kecamatan Parmaksian, Burhanuddin Sirait meminta bantuan kepada Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Kabupaten Toba, Ny. Rita Marlina Poltak Sitorus.
Permintaan itu disampaikan saat kunjungan monitoring dan pembinaan TP. PKK dan rombongan di Desa Bius Gu Barat, Jumat (13/5/2022).
Baca Juga:
Diusung PDIP, Cabup Toba Poltak Sitorus Terang-terangan Dukung Bobby Nasution
Tanaman enceng gondok memang banyak tersedia di tempat ini. Enceng gondok dicincang sampai halus, dicampur dengan EM4 (sejenis bakteri fermentasi bahan organik, untuk membuat kompos) dan gula merah sebagai pengurai.
“Terimakasih kepada camat, kepala desa, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan semua pihak, yang telah mendukung pembuatan pupuk kompos di Desa Bius Gu Barat,” kata Rita.
Kemudian, Rita bersama rombongan menyaksikan pertunjukan sosiodrama tentang Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) dengan penuh cinta dan kasih saying oleh 13 anak dan remaja dari Desa Bius Gu Barat.
Baca Juga:
Korupsi Jalan di Toba Samosir, Kejati Sumut Tetapkan 1 Tersangka Kasus
Diceritakan tentang seorang anak yang sering bolos dari sekolah, karena ayah dan ibunya selalu bertengkar di rumah.
Kemudian dicarikan solusi, bersama dengan guru, tetangga, dan kepala desa, agar anak tersebut bisa tetap sekolah. Selanjutnya orangtuanya dapat memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya di rumah.
Dalam arahannya, Rita Marlina Poltak Sitorus didampingi Erna Grace Tonny Simanjuntak, dan Tim PKK Kelompok Kerja (Pokja) I mengungkapkan rasa bangga kepada anak-anak Desa Bius Gu Barat ini.
"Saya bangga melihat adik-adik, apalagi tadi ada berbicara bahasa Inggris. Maju terus adik-adik, bawa nama Bius Gu Barat," sebut Rita Marlina.
"Biarlah Bius Gu Barat ini bisa menjadi contoh bagi desa yang lain," sambungnya berharap.
Dalam waktu dekat, rencananya sosiodrama ini akan dipertunjukkan saat Tim Supervisi dari TP. PKK Provinsi Sumatra Utara akan berkunjung ke Kabupaten Toba.
Kemudian, Rita juga menghimbau agar menanami sayur, bawang, cabai, pepaya, dan tanaman lainnya di halaman pekarangan rumah.
"Tujuannya adalah kita tidak perlu membeli dari pasar. Tidak perlu lagi beli jahe, kunyit, (karena) ada di depan rumah kita. Jadi di sini sebenarnya bukan masalah tidak bisa, tetapi di sini adalah kemauan," kata Rita Marlina. (mps)