Kadis P3AP2KB, Friska Situmorang, di Rakor tersebut menyampaikan bahwa program Dapur Sehat (Dashat) dari BKKBN untuk tahun 2024 tidak ada. Menurutnya, program tersebut sangat penting untuk penurunan stunting. Maka diharapkan program Dashat dapat kembali dilaksanakan melalui anggaran dana desa.
"Dinas Sosial perlu membuat sebuah regulasi penggunaan Dana desa untuk penurunan stunting," ucap Friska Situmorang.
Baca Juga:
Sekprov Kaltara Suriansyah Tegaskan Pentingnya Tata Kelola BUMD Hadapi Tantangan Bisnis Kompleks
Ketua TP. PKK, Rohana M. Sitanggang, di Rakor tersebut meminta TPK, Bidan Desa, dan petugas Posyandu lebih aktif, termasuk PNS, untuk lebih peduli memberikan penjelasan tentang stunting kepada masyarakat.
"Serta dapat menggugah hati masyarakat sehingga paham serta memanfaatkan hasil pertanian untuk kebutuhan anak," ungkapnya.
Wakapolres, ST. Panggabean, dalam kegiatan tersebut berharap agar komunikasi aktif dapat turut serta menurunkan stunting di Kabupaten Samosir. Polres Samosir siap dan akan membantu petugas di lapangan dengan mengerahkan Bhabinkamtibnas demi generasi penerus yang sehat. Dandim 0210 TU, melalui Batuud Koramil Pangururan, Dirtono Sihotang, juga menyatakan hal yang sama. TNI siap membantu dalam penurunan stunting dengan melibatkan Babinsa.
Baca Juga:
Jelang Penerimaan Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, KPU Sibolga Gelar Rakor Persiapan
[Redaktur : Hadi Kurniawan]