WahanaNews.co | Danau Toba merupakan salah satu objek wisata yang sudah dikenal masyarakat secara luas bahkan sampai ke mancanegara.
Hal itu dimanfaatkan oleh Pemerintah untuk untuk meningkatkan perekonomian dengan menetapkan Danau Toba sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Baca Juga:
Viral Suara Teriakan Misterius di Stasiun Bandung, KAI Beri Penjelasan
Momen tersebut ditindaklanjuti dengan baik oleh Bupati Toba Poltak Sitorus dengan terus melakukan inovasi, pembangunan, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dilingkungan kawasan Danau Toba, Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah berhasil menata pariwisata dengan baik, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, maupun Instansi Vertikal lain dan Pihak Ketiga.
Keinginan Bupati Poltak sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Toba. Salah satunya melalui industri pariwisata yang manfaatnya diharapkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Untuk merealisasikan hal tersebut, ditengah kesibukan dalam mengikuti kegiatan Business Matching yang dilaksanakan di Nusa Dua - Bali, pada 22-25 maret 2022, Bupati Poltak melakukan study banding ke Pemerintah Kabupaten Bandung, Provinsi Bali, Kamis (24/03/2022).
Baca Juga:
Ngaku Perwira Polri, David Tipu Wanita Ratusan Juta Uangnya Untuk Judi Slot
Tujuannya untuk menjalin hubungan dan bertukar informasi tentang metode yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam mengelola industri pariwisata sehingga hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Bupati Toba, Poltak Sitorus yang didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Jonni D. P. Lubis, Plt. Kadis Perinkop dan UKM Drs. Salomo Simanjuntak, Kabag PBJ Jafar Aritonang, ST, MSi, Kabag Protokol Tri Sutrisno Pandapotan, Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Jepry Maradona.
Dia memaparkan objek wisata dan produk unggulan di Kabupaten Toba yang merupakan bekal Pemerintah Kabupaten dalam mengelola industri pariwisata.
Bupati Poltak menyampaikan ketertarikannya terhadap Pemerintah Kabupaten Bandung yang telah berhasil mengelola Industri pariwisata dengan tetap bergandengan dan saling mendukung dengan sektor pertanian dan UMKM.
Pelestarian Budaya yang dapat dipertahankan oleh masyarakat tanpa terganggu dan terpengaruh oleh budaya asing yang dibawa oleh wisatawan lokal maupun mancanegara ditengah aktivitas sehari hari di wilayah Kabupaten Bandung.
Demikian juga dengan semangat gotong royong yang masih melekat pada masyarakat Kabupaten Badung menambah ketertarikan Bupati Poltak untuk dapat diterapkan di Kabupaten Toba.
Nantinya dengan menyesuaikan terhadap kearifan lokal di Toba. Kebersihan lingkungan, bangunan yang tertata dengan rapi serta UMKM yang terkoordinir dan terampil menjadi hal yang menarik yang dapat dipelajari untuk dapat diaplikasikan di Toba.
Menanggapi ketertarikan Bupati Toba terhadap pengelolaan pariwisata, Pemerintah Kabupaten Bandung menerima kunjungan Bupati Toba dengan hangat serta memaparkan hal-hal yang telah dilakukan dalam mengelola Industri pariwisata.
Diantaranya kolaborasi sektor pariwisata dengan sektor pertanian dan perkebunan dengan penerapan ecowisata, pengelolaan sektor perhotelan dan restoran dengan baik, pelestarian budaya dan semangat gotong royong, pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertanian dan pariwisata secara bersamaan.
Disamping hal tersebut dalam mengelola Pariwisata Pemerintah Kabupaten Bandung telah menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata di Bandung.
Dalam Perda tersebut pengembangan Pariwisata dibagi dalam tiga zona, yaitu zona argo bisnis, zona argo pariwisata, dan zona akomodasi.
Sebelum mengakhiri kegiatan study banding tersebut, Bupati Poltak sangat mengapresiasi berbagai inovasi yang telah terlaksana di Kabupaten Badung.
Ia pun berharap kunjungan balik dari Pemerintah Kabupaten Bandung untuk melihat secara langsung kondisi di Kabupaten Toba serta untuk melakukan hubungan kerja sama antar daerah juga mempererat jalinan silaturahmi. [mps]