Tapsel.WahanaNews.co, Madina - Satuan Reserse Kriminal Polres Mandailing Natal (Madina) gerak cepat mengamankan dua orang terduga pelaku penganiaya anak di bawah umur yang terjadi di salah satu Desa, di Madina sejak Senin (24/6/2024).
Kedua terduga pelaku yang diamankan tersebut adalah Kepala Desa (Kades) RF dan Sekretaris Desa (Sekdes) di Madina berinsial IS
Baca Juga:
Polres Samosir Selesaikan Kasus Dugaan Tindak Pidana Penganiayaan dan Pengerusakan melalui Mediasi
Plh Kasi Humas Polres Madina Ipda Bagus Seto SH mengatakan, Sekdes dan Kades tersebut kini telah diamankan. Keduanya masih menjalani pemeriksaan atas peristiwa penganiayaan terhadap korban PI (15) oleh penyidik di Unit PPA.
"Kades dan Sekdes kita amankan sejak hari Senin, hingga hari ini masih menjalani pemeriksaan," katanya, Selasa (25/6/2024).
Bagus juga menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan Penyidikan atas kasus penganiayaan itu. Apabila mencukupi bukti, maka akan ada pertambahan pelaku lainnya.
Baca Juga:
Ketika PSU, Saksi Prabowo-Gibran Dianiaya di Tapteng
"Semuanya masih dalam proses Penyelidikan," tambah Bagus.
Di sisi lain, Polres Madina, kata Bagus, telah menerima laporan soal dugaan kasus pencurian dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh korban aniaya tersebut.
"Penyidik juga tengah mendalami informasi dugaan pencurian dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh korban aniaya terhadap seorang anak perempuan," ujarnya.
Diberitakan, seorang anak di bawah umur bernama PI (15) dianiayai oleh sejumlah orang di Desa Tegal Sari akibat mencuri.
Peristiwa terjadi pada Jum'at dini hari (7/6/2024). Korban diduga dianiaya dengan cara tidak manusiawi. Muka ditampar, tangan diikat, kaki diinjak menggunakan kursi hingga mulut disundut rokok.
Sebelumnya, korban PI didampingi ibu kandungnya telah berdamai dengan pemilik rumah tempat pencuriannya itu di Kantor Polsek Natal. Namun setelah melihat video penganiayaan terhadap anaknya itu, ibu korban melaporkan ke Polres Madina.
Berselang beberapa hari, korban pencurian bernama Sarimin juga melaporkan kasus pencurian dan pelecehan seksual kepada putrinya yang dilakukan oleh korban aniaya tersebut ke Polres Madina.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]