Wahananews.co | Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL bersama aktivis Togu Simorangkir, menilai Presiden Joko Widodo (Jokow) ingkar janji. Hal itu terkait perbaikan lingkungan hidup yang ada di kawasan Danau Toba dan melalui penyelesaian sengketa tanah adat di Tanah Batak.
Hal itu disampaikan Togu Simorangkir bersama Ketua Aliansi Gerak Tutup TPL Benget Sibuea, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak Roganda Simanjuntak dan Direktur Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) Delima Silalahi dalam konfrensi pers di Aquino Cafe Lumban Silintong, Kecamatan Balige Kabupaten Toba, Senin (24/1).
Baca Juga:
“Wine Mangga” Samosir Diperkenalkan di Bazar UMKM Kaldera Toba
Togu Simorangkir dari Tim 11 yang melakukan aksi jalan kaki dari Kabupaten Toba menuju Istana Negara dalam rangka aksi Tutup TPL, menerangkan saat itu Presiden Jokowi menerima dirinya dan melakukan pembicaraan hanya mereka berdua.
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 50 menit itu, lanjutnya, presiden berjanji akan melakukan penanaman pohon bersama masyarakat adat dalam rangka pemulihan lingkungan di kawasan Danau Toba, termasuk melakukan upaya penyelesaian sengketa tanah di 15 lokasi lahan adat yang ada di wilayah Tanah Batak.
"Pertemuan kami dari Tim 11 dengan Presiden Joko Widodo tepatnya pada Bulan Agustus tahun lalu untuk menyelesaikan keluhan masyarakat di Kabupaten Toba hingga saat ini belum terealisasi.
Baca Juga:
HUT Kabupaten Toba ke-23 Ada "Opera Simardan", Ini Rangkaian Kegiatan Pemkab
Karena janji yang disampaikan Presiden belum direalisasikan, maka melalui konferensi pers Tim-11 menagih janji tersebut”, kata Togu.
Sementara itu, Ketua Aliansi Gerak Tutup TPL Benget Sibuea, meminta presiden untuk segera menutup TPL. Karena menurutnya, hanya presiden yang bisa menutup perusahaan penghasil pulp (bubur kertas). " Kita minta secepatnya pak Jokowi menutup TPL, bukan hanya sekedar menanam pohon, " pungkasnya. [mps]