Danau-Toba.WahanaNews.co - Eko Indra P. Pardede, Pelaku Wisata Toba yang juga menjabat sebagai Ketua Wilayah Gaja Toba Wilayah Selatan Kaldera (alumni ITB yang berasal dari Toba, Samosir, Taput, Humbahas, Tapteng) memberikan tanggapannya terkait kabar bahwa Event F1PowerBoat akan dipindah dari Kabupaten Toba ke Kabupaten Samosir pada Minggu (31/3/2024).
Menurut Eko Indra P. Pardede, pelaksanaan event F1 PowerBoat dapat dipindahkan jika pelaksanaannya masih seperti dua tahun terakhir. Dia menambahkan bahwa pihak penyelenggara (Injourney sebagai EO) tidak melibatkan pelaku wisata lokal secara efektif untuk membahas pelaksanaan event yang sebaiknya, sehingga pemindahan event tersebut tidak menjadi masalah.
Baca Juga:
Jimmy B Panjaitan: Event F1 Powerboat Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Ekonomi Masyarakat dan Investasi
"Adanya event F1 PowerBoat yang dilaksanakan di Kabupaten Toba menimbulkan kerugian besar pada ekonomi lokal. Pemindahan lokasi dan jalan yang ditutup mengakibatkan penjualan pada hari pasar Jumat menurun drastis, melarang parkir di depan usaha masyarakat di pusat kota Balige, dan sebagainya. Jika dihitung, kerugian perputaran ekonomi masyarakat bisa mencapai milyaran rupiah," katanya.
"Hal ini jauh tidak sebanding dengan kunjungan wisatawan yang sebenarnya tidak banyak, sehingga ia cenderung merasa bahwa pelaksanaan F1H20 menimbulkan kerugian bagi ekonomi masyarakat lokal," imbuhnya.
Eko Indra P. Pardede memperkirakan bahwa event F1 PowerBoat yang baru akan dilaksanakan dapat dipastikan gagal mendatangkan wisatawan secara optimal. Hal ini disebabkan karena kepastian pelaksanaan yang hanya dua bulan sebelumnya kemudian ditunda, membuat agen wisata dan pelaku wisata kesulitan untuk mempromosikan acara tersebut.
Baca Juga:
Tim Kebersihan Gigih Jaga Kebersihan Lokasi Event F1 Powerboat dari Sampah
"Selain itu, melibatkan pelaku wisata lokal lainnya juga tidak efektif. Menurutnya, kesalahan bukan hanya pada Pemkab Toba tetapi juga pada EO," ujarnya.
Eko Indra P. Pardede juga menyampaikan kekecewaannya dengan adanya pernyataan Deputi Kemenkomarvest yang mendiskreditkan Bupati Toba di konferensi pers. Padahal, Pemkab Toba sudah sangat kooperatif dan seharusnya dijaga marwah Bupati sebagai pemimpin rakyat Toba.
"Pemindahan event ini bisa dibatalkan jika Bupati Toba bersikap tegas. Namun, pihak EO dan Pemkab harus saling bersinergi dan benar-benar equal dalam menentukan cara pelaksanaan event ini," ungkapnya.