WahanaNews-DanauToba| BupatiToba Poltak Sitorus, menekankan agar perayaan natal dan tahun baru (Nataru) di Kabupaten Toba menekankan pada acara ibadah dan lebih mengedepankan pemahaman dan makna, tidak mengedepankan perayaan yang bentuknya menimbulkan pengumpulan massa.
Hal itu dikatakan Bupati Poltak saat memberi keterangan usai kegiatan Serbuan vaksin yang di inisiasi Kemenparekraf di Balige, Rabu (10/11/2021) sebagaimana dipublikasi laman facebook Lensa Kominfo Toba, milik resmi Pemkab Toba.
Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan Arus Balik Nataru, Personel Pos Yan Terminal Sibolga Atur Arus Lalu Lintas
Dari tayangan video juga diketahui, Bupati melonggarkan kegiatan wisata pada titik kumpul wisatawan dari luar kota (pendatang), dengan syarat pengawasan penerapan prokes (protokol kesehatan) diperketat.
“Memang ini kita harus kerjasama, dimana kita harus perlonggar dulu sekarang, karena supaya terjadi pemulihan ekonomi. Wisatawan kita welcome dulu ini kebetulan kita ini ada di (pantai) lumban bulbul.”
“Ini kita memang ajak, dibuka untuk wisatawan supaya terjadi pemulihan ekonomi. Tapi tetap kita monitor terus kita kontrol ke gereja juga sudah kita mohon supaya tetap dijaga prokes.”
Baca Juga:
Kapolri Pastikan Pengamanan 61 Ribu Lokasi Ibadah dan Rekreasi saat Nataru
“Ketika ada kejadian kita langsung buat kebijakan, perketat tapi kalau sekaranag ini memang kita longgarin supaya terjadi pemulihan ekonomi. Jadi sekali lagi yang kita lakukan adalah gas dan rem. Ini masih kita lakukan tetapi kita monitor dimana-mana sampai ke dusun juga kita monitor.
“Mohon kerjasamanya khususnya di tahun baru ini sama natal ini supaya tetap kita menganggap bahwa masih kemungkinan terjadi gelombang ketiga seperti arahan dari pak presiden waspada di natal dan tahun baru ini.”
“Kami minta supaya perantau tidak usah dating dulu kesini dan kalau kita pun merayakannya kita sudah sudah sampaikan supaya kita lakukan ibadah biasa tanpa perayaan-perayaan yang meriah. Wisatawan silahkan datang, tetapi sekali lagi tetap jaga prokes, di pantai maupun di kota-kota,” kata Polta Sitorus, bupati Toba.
Bupati menambahkan, hasil rapat Forkopimda memutuskan perayaan natal dapat dilakukan di gereja maupun oleh organisasi kemasyarakatan lainnya. Namun tidak mengedepankan perayaan dan fokus pada ibadah saja.
“Kita baru rapat forkopimda, kita sudah putuskan bahwa natal dapat dilaksanakan di hgereja-gereja maupun organisasi yang lainnya. Cuma tetap kita sarankan dan kita minta di surat edaran itu supaya tidak dilakukan perayaan-perayaan yang meriah. Jadi ibadah-ibadah saja dan tetap mengikuti prokes. Sekali lagi ini kita belum normal penuhmaka kita laksanakanlah natal itu yang penting maknanya bagi kita bukan yang perayaan-perayaannya,” tuturnya.
Ditanya mengenai cara pemkab toba dalam menangani atau melarang pendatang dari luar kota saat natal dan tahun baru. Bupati menjawab saat ini masih hanya bersifat himbauan.
“Kita minta seluruh masyarakat yang merayakan natal ini supaya kita tetap waspada, bahwa kemungkinan itu bisa terjadi artinya penyebaran covid ini bisa naik di natal sama tahun baru ini. Nanti kita bicarakan apakah kita akan lakukan perlakuan khusus atau nanti gustu (gugus tugas) menangani memeriksa dari yang luar kota,” kata Bupati. (mps)