Tapteng.WahanaNews.co, Pandan - Berbagai elemen masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) prihatin dan mempertanyakan kinerja Pemkab Tapteng, terkait realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023, yang tidak mencapai target.
Dari press rilis resmi Pj. Bupati Tapanuli Tengah Nomor 100.2/3586/2024, tertanggal 1 Januari 2024 menyebutkan, realisasi penerimaan PAD tahun anggaran 2023 sebesar Rp 75.204.501.161, atau sebesar 81,61 persen dari target Rp 92.145.878.412.
Baca Juga:
Pemkab Labura Percepat Penyusunan IPRO untuk Dorong Investasi Strategis di Labuhanbatu Utara
"Dari angka tersebut terlihat bahwa untuk capaian realisasi PAD tahun 2023 meleset Rp 16 miliar lebih," ujar Mangudut Hutagalung, Ketua LSM LIPPAN Wilayah Tapanuli Tengah, Kamis (4/1/2024).
Pengamat pembangunan ini menegaskan, mempertimbangkan kondisi dan potensi riil ekonomi Tapteng, sebuah hal yang tidak wajar jika target PAD sebesar Rp 92 miliar tidak terpenuhi. Banyaknya sektor yang berpotensi mendongkrak PAD Tapteng seperti, pariwisata, pertanian, perdagangan hingga pajak daerah, menjadi alasan utama ketidakwajaran target yang tidak tercapai.
"Dengan potensi berbagai sektor, mustahil target PAD yang hanya sebasar itu tidak tercapai. Ada apa dengan Pemkab Tapteng. Atau adakah tikus-tikus yang mengerogotinya?," kata Mangudut dengan nada menyindir.
Baca Juga:
DPRD Kotabaru Paripurnakan Usulan Tambahan Propemperda 2024 pada Masa Persidangan I
Sebagai salah satu indikator yang menentukan derajat kemandirian suatu daerah, Mangudut berharap Pemkab Tapteng bisa lebih kreatif berinovasi dan mengelola secara serius sumber pendapatan daerah. Ia meyakini, kehadiran PJ Bupati Sugeng Riyanta akan mampu mendeteksi lubang-lubang yang membuat pendapatan daerah selama ini menjadi bocor.
"Semoga kehadiran Pj Sugeng Riyanta dapat mendeteksi kelemahan-kelemahan, sehingga PAD Tapteng kedepannya dapat meningkat," pungkasnya.
Kepala BPKPAD Tapanuli Tengah, Basyiri Nasution, yang dikonfrimasi terkait penyebab tidak tercapainya realisasi target PAD tahun 2023, tidak berkomentar banyak. Ia hanya bermaksud menyampaikan mata pajak yang memenuhi dan tidak memenuhi target.
"Mohon bersabar, kalau angka sementara kami sampaikan nanti, setelah kita lihat LRA sementara per 31 Desember 2023," tandasnya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]