"Apakah ini adalah kelalaian petugas atau yang hal lain, ini belum bisa kita pastikan," terangnya.
Dalam diskusi yang diselenggarakan kemarin malam, pihaknya juga menegaskan agar seluruh stakeholder berperan aktif guna mengantisipasi kejadian adanya dugaan keracunan makanan.
Baca Juga:
Sepekan 1.084 Anak Tumbang, JPPI Sebut Keracunan MBG Sudah Masuk Fase Darurat Nasional
"Kita juga akan koordinasi dengan pihak SPPG Sumut agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Dan, dari Pemkab Toba akan menyampaikan kepada mereka soal SOP yang harus dilakukan termasuk penerimaan bahan baku, peracikan, pengelolaan dan pendistribusian hingga petugas pembersihan ompreng," sambungnya.
Selanjutnya, ia menuturkan soal komposisi personil pelayanan MBG pada setiap dapur.
"Semua SPPG yang ada di Toba dan juga mungkin di daerah lain belum memiliki sertifikat. Yang pasti, pada setiap SPPG itu ada 50 orang yang ditugaskan. 40 orang yang direkrut oleh pemilik dapur, ada tiga orang petugas dari BGN serta ad juga dari bagian gizi," terangnya.
Baca Juga:
SPPG Polres Subulussalam Perdana Salurkan MBG Untuk 975 Siswa di Kecamatan Simpang Kiri
Selama kunjungan, ia juga menyempatkan diri bercengkerama dengan para pelajar yang tengah berbaring di bangsal pasien. Terlihat juga orang tua anak-anak tersebut setia menjaga dan merawat anaknya.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]