Danau-toba.WahanaNews.co | Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dampaknya telah mulai dirasakan dampaknya bagi kelancaran akses transportasi di Pulau Sumatera. Tidak hanya itu multiplier effect sebagai dampak dari JTTS.
Sumut yang merupakan salah satu daerah penyangga bagi provinsi lain harus segera diprioritaskan pembangunan JTTS agar dapat memberikan kelancaran akses dari dan daerah lain.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Saat ini pembangunan JTTS baik itu ruas utama (backbound) maupun ruas feeder (penghubung) terus dilakukan.
Karena itu, setiap kepala daerah berlomba-lomba memperjuangkan ruas demi ruas jalan tol yang melintas di daerah masing-masing.
Sementara di provinsi sumatera utara, Wakil Gubernur Musa Rajeksah berharap pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan JTTS tahap III yang diketahui melintasi sebagian besar wilayah Sumut.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Diketahui JTTS tahap III tersebut menghubungkan antara Dumai-Rantauprapat-Kisaran-Pangkalan Brandan-Langsa-Lhoksemawe-Sigli dan merupakan backbound dari JTTS.
Musa mengatakan, Provsu merupakan daerah penyangga bagi provinsi-provinsi yang ada disekitarnya.
Dengan adanya jalan tol yang menyambung hingga ke provinsi Riau, dia berkeyakinan para investor akan lebih tertarik karena melihat jumlah pengguna jalan tol yang cukup besar dan antusias.
Dan provinsi Riau adalah salah satu daerah produksi kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Seperti dikutip dari portal resmi pemprovsu, beliau menyarankan untuk tahap III bisa dimajukan menjadi tahap II.
“Perencanaan ini memang diakui penganggarannya belum ada kepastian akan tetapi kalau kita menjual hal lain, pasti investor akan lebih tertarik dan akhirnya bisa membantu pembangunan jalan tol ini,” kata Wagubsu Musa Rajeksah.
Beliau juga menambahkan bahwasanya Provinsi Sumatera Utara juga memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei sebagai pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera yang akan membantu peningkatan ekonomi.
Begitu juga dengan Bandara Kualanamu artinya nanti jika ruas tol Dumai-Rantauprapat tersebut selesai, juga akan memberi peningkatan ekonomi juga bagi provinsi Aceh dan provinsi Jambi.
“Orang yang lalu lalang menuju Pekanbaru juga akan semakin banyak. Belum lagi dengan provsu yang dikenal dengan CPO-nya, hal ini tentu dapat mempercepat bisnis dan mengurangi biaya produksi jika jalan tol telah beroperasi,” sebut Musa.
Wagubsu juga mengatakan bahwasanya pemprosu terus berkomitmen untuk membantu pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan JTTS yang berada di wilayah Provinsi Sumut.
Diketahui, Kemenkomarves membuat empat tahapan pembangunan JTTS. Adapun Tahap I bagian 1 adalah yang telah beroperasi dan bagian 2 yang sedang dalam tahap pengerjaan hingga target operasional di tahun 2022 hingga tahun 2023.
Diantaranya adalah ruas jalan tol Sigli-Banda Aceh, Kisaran-Indrapura, lalu Kuala Tanjung-Parapat dan Indralaya-Muara Enim.
Kemudian Padang-Sicincin, lalu Pekanbaru-Bangkinang, Bangkinang-Pangkalan, dan Bengkulu-Tabapenanjung.
Sementara untuk tahap II yakni ruas jalan tol Betung-Jambi-Rengat-Pekanbaru. Lalu tahap III menghubungkan Kisaran-Rantauprapat-Dumai. Kemudian ada ruas jalan tol Pangkalan Brandan-Langsa dan Lhoksemawe-Sigli.
Sedangkan untuk tahap IV diantaranya adalah Parapat-Sibolga, lalu Muara Enim-Lubuk Linggau-Tabapenanjung. Lalu Pangkalan-Payakumbuh, dan Palembang-Tanjung Apiapi. [mps]