" Seiring waktu, Wisatawan yang semakin banyak datang ke Tomok dan butuh penginapan, Nah disinilah Wisatawan mulai beralih ke lokasi Tuk tuk, yang berjarak sekitar 3 Km dari Tomok guna menginap, dimana masyarakat di Tuk tuk lebih cepat menangkap akan kemajuan pariwisatanya dari segi Penginapan Kulinernya, Makanya hingga sekarang bnyak wisatawan luar menginap disana, selain tenang,kebutuhan penginapan dan kulinernya tersedia disana" ujar Harry Bos.
Lebih lanjut Harry Bos menyampaikan bahwa untuk berwisata dan membeli Souvenir mereka akan ke Tomok, dimana mereka akan dihibur dengan budaya Batak dan mengunjungi makan Raja Sidabutar, serta melakukan perjalanan ke desa desa dan Dusun dusun yang masih banyak didapatkan Rumah tempat tinggal yang masih asli turun temurun.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
" Nah guna menghargai perjuangan Mangoloi Sidabukke, dalam memajukan pariwisata Pulau Samosir kala itu dan sekarang kita dapat menikmati nya, Saya sebagai rekan nya punya cita cita punya Niat membuat kan patung diri Mangoloi guna menghargai beliau, dan hal ini sudah kita sampaikan pada pihak keluarganya, dimana nantinya patung tersebut kita bangun kan dilokasi halaman rumah mendiang Mangoloi" Ujar Harry Bos.
Harry Bos juga menyampaikan bahwasanya selain mengingat pejuang pariwisata Samosir juga nantinya dapat menambah tempat lokasi kunjungan wisata ,dan beliau juga berharap kiranya ada dukungan pihak Swasta maupun pemerintah kabupaten Samosir Harry Bos Sidabutar : Mangoloi Sidabukke Pejuang pariwasata Samosir, Kita punya rencana buatkan Patung dirinya..sebagai bentuk Penghargaaan " Ujar Harry Bos
Samosir, Wahananews Danautoba, Majunya pariwisata kabupaten Samosir sekarang ini, tidak lepas dari perjuangan seorang pemandu lokal diera Tahun 70 an dan 80 an Mangoloi Sidabukke, salah satu masyarakat yang tinggal di Tomok masa itu.Tomok yang sekarang masuk ke kecamatan Simanindo kabupaten Samosir.Hal tersebut disampaikan rekan seperjuangan nya kala itu Harry Bos Sidabutar , Minggu malam 26 Maret 2023 di kediamannya di lokasi pelabuhan Pariwisata Tomok.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
"Mangoloi Sidabukke, jika wisatawan menyebutnya " Manggoloi " Beliau itu Pejuang pariwasata Samosir, dan Kita punya rencana buatkan Patung dirinya.sebagai bentuk Penghargaaan " Ujar Harry Bos
Lebih lanjut Harry Bos menceritakan dimana pada masa itu, Wisatatawan yang datang dari Medan, tujuann utamanya Sibolga dan menuju Nias.Dimana dirinya dengan mendiang Mangoloi membujuk wisatawan agar mau berwisata ke Samosir.Dimana hal tersebut mereka lakukan ketika Bus ALS ( Antar Lintas Sumatera ) Singgah di Parapat di loket ALS.
"Masa itu kita menanyakan Pada Wisatawan akan tujuan mereka ,dimana pada masa itu Wisatawan yang banyak datang dari Australia, dan juga dimana kami berdua dengan mendiang menguasai bahasa inggris hingga memudahkan Komunikasi dengan Wisatawan." Ujar Harry Bos.