Harry Bos juga mengatakan, bahwa waktu itu ada beberapa wisatawan yang menunda wisata ke Sibolga, dan berkeinginan mengunjungi Pulau Samosir, Dimana pada masa itu Harry Bos menjelaskan kemampuan mereka mengenalkan pulau Samosir dan serunya mengarungi danau Toba dengan Solu( Perahu) tanpa mesin yang jarak tempuh nya berkisar 9 Kilometer ke Tomok.
"Untuk membawa Tamu ke Tomok, almarhum Mangoloi memang ahlinya, Ketika angin datang ditengah Danau, dia akan pasang sarung sebagai layarnya, dan dia juga mengajak aisatawan untuk mendayung bersama sebagai salah satu daya tarik bagi Wisatawan," papar Harry Bos.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Sambungnya, seiring waktu berjalan, wisatawan yang semakin banyak datang ke Tomok dan butuh penginapan, Nah disinilah wisatawan mulai beralih ke lokasi Tuk-tuk, yang berjarak sekitar 3 Km dari Tomok guna menginap, masyarakat di Tuk-tuk lebih cepat menangkap akan kemajuan pariwisatanya dari segi Penginapan dan Kulinernya, makanya hingga sekarang Banyak wisatawan luar menginap disana, selain tenang, kebutuhan penginapan dan kuliner nya tersedia disana.
Disamping berwisata, pengunjung juga dimanjakan dengan pedagang sovenir dan para wisatawan akan ke Tomok untuk membeli Souvenir. Kemudian mereka juga akan disuguhkan dengan budaya Batak dengan mengunjungi makan Raja Sidabutar, serta melakukan perjalanan ke desa-desa dan dusun-dusun yang masih banyak ditemukan rumah adat asli samosir yang masih dihuni oleh keturunannya secara turun temurun.
"Nah guna menghargai perjuangan almarhum Mangoloi Sidabukke, dalam memajukan pariwisata Pulau Samosir kala itu yang sekarang kita dapat menikmatinya. Saya sebagai rekannya punya cita-cita membuatkan patung diri almarhum Mangoloi guna menghargai jasa beliau, dan hal ini sudah kita sampaikan pada pihak keluarganya, dimana nantinya patung tersebut kita bangun dilokasi halaman rumah almarhum Mangoloi," tandas Harry Bos.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
Harry Bos juga menyampaikan, selain mengingat Tokoh pejuang pariwisata Samosir juga nantinya dapat menambah kunjungan wisata dan ia juga berharap kiranya ada dukungan pihak Swasta maupun pemerintah Kabupaten Samosir dengan rencananya, dan di lokasi patung almarhum Mangoloi dapat dibangunkan Sopo atau Rumah Batak tempat para wisatawan untuk istirahat baik itu sekedar duduk. [rum]