Pelaksana Tugas (Plt) Direktur USAID Indonesia, Mohib Ahmed mengatakan Reformasi pengelolaan sampah melalui perbaikan sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir sangat penting, tidak hanya untuk lingkungan hidup, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat.
"Melalui program baru ini, USAID akan bermitra dengan lembaga dan pemangku kepentingan utama untuk memperkuat tata kelola, memperluas layanan sampah, meningkatkan pasar sampah plastik, memperbaiki praktik di masyarakat, dan mengurangi emisi metana, untuk mencapai Indonesia yang bersih, hijau dan berkelanjutan," imbuhnya.
Baca Juga:
Sofian Sitorus Korban Yang Diduga Diculik, Melaporkan Kejadian Tersebut ke Polres Toba
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Bappenas, Ervan Maksum mengatakan, Reformasi Pengelolaan Sampah berada di bawah agenda pembangunan Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi dalam RPJPN 2025-2045.
Hal ini karena penataan pengelolaan sampah di hulu menjadi sangat penting, tidak cukup dengan hilirnya saja
"Rekayasa sosial positif untuk mendorong perilaku dan kebiasaan pemilahan dan pengurangan sampah akan membantu Indonesia menuju ekonomi sirkular untuk mewujudkan kelestarian lingkungan," katanya.
Baca Juga:
Penculikan Penjabat Teras Pemkab Toba Dibarengi Penganiayaan dan Pengancaman
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud menjelaskan Kemendagri mengajak para Bupati, Walikota, anggota DPRD, Sekretaris Daerah, Bappeda, dan dinas terkait lainnya untuk bersama-sama membangun landasan yang kokoh guna memperbaiki pengelolaan sampah dalam RPJPD dan RPJMD yang sedang dan akan disusun.
"Kemendagri akan terus bekerja sama dengan kementerian teknis terkait untuk mengembangkan upaya peningkatan kapasitas strategis bagi pengambil kebijakan di daerah," jelasnya.(Redaktur:Tohap Simaremare)