TAPTENG WAHANANEWS.CO, Pandan
Dalam rangka akselerasi pencapaian target kinerja Program Bangga Kencana dan Penurunan angka stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah, maka Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah bersama dengan TNI melaksanakan pencanangan bakti sosial Pelayanan KB Kontap Wanita (MOW) dalam rangka Momentum TNI Manunggal - Bangga Kencana - Kesehatan, serta penguatan peran serta Organisasi kemasyarakatan dan Mitra Kerja dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Dr. Erwin Hotmansah Harahap, di Gedung Panca Prima Pandan, Kamis (5/9/2024)
Pj Bupati Tapanuli Tengah Dr Sugeng Riyanta, diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Dr Erwin Hotmansah Harahap, dalam sambutannya, bahwa pelaksanaan KB Kontap ini perlu dilaksanakan untuk menekan angka kelahiran karena makin tingginya tingkat kelahiran masyarakat, tetapi lapangan pekerjaan sedikit yang otomatis bisa mempengaruhi pangan tidak tercukupi dalam keluarga.
Baca Juga:
Polres Taput Musnakan Barang Bukti Narkoba Jenis Ganja Seberat 2 Kg
"Jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah cukup besar, makanya kami berharap semoga pelaksanaan program Bangga Kencana Keluarga Berencana TNI Manunggal KB Kes dapat berjalan dengan baik," tutur Erwin.
Sekda Tapteng ini juga memaparkan bahwa Program bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan keluarga berencana) yang merupakan Jargon BKKBN, sejatinya merupakan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Salah satu target kinerja BKKBN yaitu menurunkan Unmet Need ber-KB hingga mencapai 7,5% pada akhir tahun 2024. Unmet Need adalah kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi, merupakan persentase perempuan kawin yang tidak ingin memiliki anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran tetapi tidak memakai Kontrasepsi.
Pendampingan calon akseptor KB serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB mutlak diperlukan. selain AKI, dampak dari tingginya Unmet Need yaitu kasus stunting pada balita.
Baca Juga:
Dearman Damanik, "Ada Tiga Tipe Peserta Kegiatan Pariwisata Yang Diselenggarakan Pemerintah"
"Isu penurunan stunting menjadi salah satu prioritas Pemerintah, mengingat bahwa stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah. Makanya harapan kami hendaknya agar jangan banyak anak kalau ekonomi tidak baik untuk menghindari pemenuhan kebutuhan nutrisinya agar tidak terjadi stunting," ungkapnya.
Sebelumya Plt. Kadis PP dan KB Tapteng Sondang Rosmauli Malau, menyampaikan, rancangan Rencana Strategis (RENSTRA) BKKBN 2020-2024 yang harus dicapai diantaranya adalah
Menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) dapat mencapal 2,1 pada tahun 2024.
Meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) 63,41 persen pada tahun 2024.
Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/Unmet Need 7,40 persen pada tahun 2024.
Juga menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelampok Umur 15- 19 tahun/Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dengan target 18 per- 1.000 kelahiran pada tahun 2024.