Serta upaya pendekatan pengelolaan program KB yang terfokus pada isu kesehatan dan hak reproduksi diperlukan sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, yang perlu dicegah bukan semata-mata kehamilan, tapi kehamilan yang berisiko.
"Untuk itu perlu pendekatan integratif pelayanan KB dengan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya dimana selain meningkatkan cakupan pelayanan KB juga menekankan pada peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan melalui fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan," ungkap Sondang.
Baca Juga:
Polres Taput Musnakan Barang Bukti Narkoba Jenis Ganja Seberat 2 Kg
Diketahui bahwa sasaran kegiatan ini adalah pelayanan KB Kontap Wanita (MOW) diantaranya Pelayanan KB Ulangan, Pelayanan KB Ganti cara Pelayanan KB Pasca Persalinan, Pelayanan KB Baru selain KB Pasca Persalinan, pada kegiatan ini ada 188 Pasangan Usia Subur (PUS) Kabupaten Tapanuli Tengah yang mendaftar untuk melakukan Kontap Wanita (MOW) namun setelah dilakukan skrining hanya 171 orang yang lulus skrining dapat ke tahap operasi dan 17 orang tidak lulus skrining.
Pada acara ini juga diberikan makanan gizi Tambahan bagi 23 anak terkena stunting yang berasal dari Forum CSR Tapteng.
Turut hadir mewakili Dandim 0211 TT, Plt. kadis Kesehatan Tapteng, Kepala BPJS Kesehatan Pandan, Ketua Forum CSR Tapteng, Ketua PC IBI Tapteng, PLKB Kecamatan dan Tamu undangan lainnya.
Baca Juga:
Dearman Damanik, "Ada Tiga Tipe Peserta Kegiatan Pariwisata Yang Diselenggarakan Pemerintah"
(Redaktur: Tohap Simaremare)