Sugeng Riyanta mengungkap, pihaknya mendapat informasi, bakal ada kandidat atau kontestan yang akan menggunakan cara-cara di luar undang-undang demi mendapatkan suara yang banyak pada Pemilu 2024.
“Kepala desa wajib ngerti. Wajib melakukan deteksi dini, dan cegah dini. Perangkatnya harus solid, rakyat diberikan kesadaran. Pemilu ini adalah pintu gerbang, jembatan emas menuju Tapteng yang lebih baik ke depan,” kata dia.
Baca Juga:
Pj Bupati Tapteng Lakukan Kordinasi Dengan Sekda Provinsi Sumut
Menurut Sugeng Riyanta, pada Pemilu 2024, rakyat lah yang berdaulat. Maka itu, kepala desa harus terus memberikan pemahaman kepada rakyat, sehingga rakyat dapat dengan bebas memilih kandidat yang memperjuangkan kepentingan rakyat.
Sugeng Riyanta kemudian mengimbau rakyatnya untuk menggunakan hati nurani menentukan pilihannya di Pemilu 2024. Jangan sampai rakyat memilih karena adanya intimidasi, karena ketakutan, atau terbujuk money politik.
“Money politik itu paling Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, atau paling gede Rp 500 ribu, tapi menggadaikan nasibnya lima tahun ke depan. Itu sungguh sesuatu yang harus dicegah bersama. Saya minta kepala desa bersama teman teman pers, ini harus disampaikan kepada publik. Hati-hati, gunakan hati nurani di pemilu nanti. Jangan menggunakan pendekatan-pendekatan yang dapat merugikan diri sendiri,” katanya.
Baca Juga:
Pj Bupati Tapteng, Harapkan Kades Bersinergi Dengan BPD
Sugeng Riyanta mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal Pemilu 2024 yang kondusif, aman, dan tidak ada intimidasi. Kalau semua kondusif, potensi kecurangan pasti dapat dicegah bersama.
“Hari pencoblosan itu adalah saat yang krusial, penghitungan surat suara, rakyat harus peduli, turun menyaksikan bersama, mengawal bersama agar suara pemilih ini tidak dibajak oleh kepentingan pragmatis yang mencederai keadilan demokrasi itu sendiri,” katanya.
Terkait jaminan netralitas kepala desa, Sugeng Riyanta menyebut, jaminan itu tentu hanya Allah yang tahu. Tapi para kepala desa sudah menyampaikan pakta integritas, sudah berjanji dan sudah menanda tangani.