“Kami juga berterima kasih terhadap mitra kerja kami, yaitu Puskesmas, Bidan, Kader, Dinas Kesehatan, Dinas KB dan mitra kerja kami yang lain atas kolaborasi dalam percepatan penurunan angka stunting di Tapanuli Selatan,” ujarnya.
Rohani juga menjelaskan bahwa ada 7 anak stunting di dua Kecamatan di Tapanuli Selatan yang berhasil pulih. Hal itu berkat kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemkab Tapsel dengan PTAR.
Baca Juga:
Sofian Sitorus Korban Yang Diduga Diculik, Melaporkan Kejadian Tersebut ke Polres Toba
Ada pun bantuan yang diberikan PTAR untuk penurunan stunting tersebut, yaitu lewat program pengembangan masyarakat (PPM). PTAR terlebih dahulu melakukan pendataan, pemeriksaan, penanganan, pemeriksaan rutin, pemeriksaan laboratorium, pengembangan kapasitas di level kader, di level orang tua dan juga Puskesmas. Dengan tahapan tersebut kita berhasil memulihkan ketujuh anak stunting tadi.
PTAR terus bergerak dalam penurunan stunting dengan mendirikan Posyandu sebagai tempat pemeriksaan maupun penimbangan anak.
"Bukan itu saja, PTAR juga akan mencari anak-anak yang terdiagnosis stunting.Intinya PTAR selalu hadir dan siap untuk membantu penanganan stunting ini,” ungkapnya.
Sebelumnya PT Agincourt Resources sudah terlibat dalam program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) pada tanggal 26 Mei 2023 lalu, dan terus mendorong pemulihan dan penurunan angka stunting di Tapanuli Selatan.
Baca Juga:
Penculikan Penjabat Teras Pemkab Toba Dibarengi Penganiayaan dan Pengancaman
Seperti di ketahui Program penanganan anak stunting dilakukan PTAR selama 6 bulan, dengan dukungan berupa pemberian susu dan vitamin serta pemeriksaan dari dokter secara reguler. Dukungan lain berasal dari Puskesmas berupa pemberian makanan ringan bergizi dan dari pihak desa berupa bantuan makanan tambahan.
Perusahaan juga banyak berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pemeriksaan kesesuaian di dokter spesialis anak di Puskesmas Batangtoru setiap 2 minggu.
Melakukan pengambilan susu dan vitamin ke apotik yang telah ditunjuk yang dibuktikan dengan resep dokter setiap 2 minggu. Pemberian makanan tambahan oleh kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan dan PKK Desa setiap hari, serta melakukan kunjungan ketujuh anak stunting setiap 2 minggu oleh Puskesmas untuk dicatatkan perkembangannya.