"Untuk saat ini dugaan awal kebakaran disebabkan korsleting listrik (arus pendek). Serta, kerugian material yang dialami warga sekitar Rp. 3 Miliar," ujar Pelda H Tampubolon, Minggu (2/2/2025)
Menurutnya, kobaran api sulit dipadamkan karena mayoritas bangunan terbuat dari kayu dan rumah yang satu dengan yang lain rapat.
Baca Juga:
Damkar Rejang Lebong: Kerugian Akibat Kebakaran 2024 Capai Rp1,85 Miliar
Ia tuturkan, peristiwa kebakaran terjadi pukul 09.45 WIB dan api bisa dipadamkan pukul 11.30 WIB.
"Selama dua jam kobaran api hingga menghanguskan sembilan rumah sekaligus. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," lanjutnya.
Ia tambahkan, pemadaman menyeluruh dapat dilakukan setelah dua unit damkar Kabupaten Toba tiba di lokasi. Diinformasikan, damkar di Kecamatan Habinsaran tidak dapat digunakan karena dalam keadaan rusak.
Baca Juga:
Satu Unit Rumah di Laguboti Dilalap Sijago Merah
"Tindakan pemadaman tidak optimal. Damkar kita di Parsoburan sedang turun mesin. Sementara jarak dari Balige ke lokasi memakan waktu dua jam," tandas Kasatpol PP Kabupaten Toba Harianto Butarbutar.
Adapun pemilik rumah korban kebakaran yaitu, Roni Sakti Batubara, Oppung Nikolas Pardosi, Pak Herbin Sianipar, Barita sianipar, Oppung Alex Lubis, Oppung Claudya Pardosi, Sudirman Sianipar, Pak Lena siagian dan Pak Aldi sianipar.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]