Pertumbuhan penduduk dan kota akan semakin pesat, wisatawan juga akan semakin banyak datang.
Jadi pelatihan seperti Barista dan pelayanan yang ramah dan santun pasti akan dibutuhkan bagi angkatan kerja saat ini.
Baca Juga:
Ini yang Lagi Tren, Kopi Susu Campur Santan Amankah untuk Kesehatan?
Ia pun mencontohkan sikap melayani Batak na Raja ketika memperlakukan wisatawan sebagai "kerabat Tulang (Paman)" yang dihormati.
"Mengenai Barista ini, bukan hanya mengenai rasa tapi juga cara penyajiannya. Skill (keterampilan) membuat kopi benar-benar disukai orang," sebut Bupati Poltak Sitorus.
Di Toba sendiri, kata Bupati Poltak, akan ada IG, Identitas Geografis Kopi yang bernama Arabica Toba.
Baca Juga:
Dulu Dibanderol Rp10 Miliar, Kini Jualan Kopi: Perjalanan Mengejutkan Umar Patek dari Teroris ke Barista
Ia pun berharap peserta pelatihan nantinya seusai mendapatkan pelatihan bisa segera membuka usaha coffee shop dengan olahan ala Barista.
Sebelumnya pihak Kementerian Ketenagakerjaan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Medan melalui Humisar Tambunan, ST, MM selaku Kabag TU menyampaikan pelatihan berbasis kompetensi mobil unit sebanyak dua paket .
Tujuannya adalah bagaimana anak-anak muda sebagai bonus demografi di usia produktif ini bisa bekerja. Apalagi angka pengangguran pada masa pandemi Covid-19 meningkat.