danau-toba.wahananews.co | Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus bersama petani Dusun Dua, Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara melaksanakan panen perdana jagung di demplot binaan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dan Dinas Pertanian, Senin (25/7/2022).
Setelah dilaksanakan panen perdana jagung pada demplot tersebut, Siti Sumarni Manurung bersama beberapa masyarakat petani menceritakan betapa gembiranya hati mereka atas kehadiran Bapak Bupati Toba dan rombongan dengan menyaksikan keberhasilan panen jagung dengan luas lahan 11 rante.
Baca Juga:
Rencana Pengembangan Jagung Pipil: Bantuan Kementan RI untuk Pemkab Pidie
"Bahwa kami masyarakat petani khususnya di Desa Sionggang Tengah Dusun Dua telah melaksanakan tanam jagung dua kali dengan menggunakan Bibit Pioneer 32 dan memakai pupuk ponska, urea serta pupuk organik sebagai tambahan," kata Siti memberikan keterangan.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dalam laporan singkatnya menyampaikan Dinas Pertanian dan Dinas Ketapang telah membuat kegiatan dalam menyukseskan program tanam dua kali dan panen dua kali.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pertanian, TH. Sitorus menyampaikan bahwa lokasi ini merupakan lahan percontohan (demplot) memanfaatkan lahan masyarakat sebagai salah satu cara untuk menunjukkan cara tanam yang baik dengan bibit yang terbaik agar hasil maksimal dengan pengguna pupuk yang minimal.
Baca Juga:
Pemkab Gorontalo: Penyaluran Bantuan Benih Jagung Dilakukan Secara Bertahap
Dilaporkan pula bahwa sebelumnya telah dilaksanakan proses ubinan jagung sebanyak tiga kali bersama BPS Kab Toba di lahan 11 rante dengan hasil ubinan rata-rata 8.86 ton per hektar.
Senada dengan permintaan Riada Sirait akan kebutuhan bibit jagung, Kades Sionggang Tengah, Petani Deli Manurung mengharapkan ada bantuan benih dan pupuk karena kekuatiran petani atas ketidakstabilan harga jagung.
Selain itu, petani juga butuh alat pemanenan jagung karena kurangnya tenaga petani dalam panen jagung.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Poltak Sitorus mengatakan akan tetap mengupayakan tersedianya bibit melalui komunikasi dengan perusahaan dan distributor mengingat bibit P32 lebih cocok ditanam.
Mengenai pupuk yang sudah menjadi persoalan, Bupati Poltak Sitorus mengajak petani menggunakan pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan pupuk urea dan ponska.
"Caranya dengan mulai melakukan peternakan untuk memanfaatkan kotoran dan diolah menjadi kompos sebagai pelengkap pupuk kimia agar kita tidak ketergantungan," kata Bupati Poltak
Dikatakannya lagi, bahwa masyarakat harus punya peternakan disini baik ternak kerbau, lembu, babi ataupun ayam karena dari sana masyarakat bisa mendapatkan banyak manfaat.
"Pemerintah akan bantu pengajuan pinjaman KUR di bank untuk modal pertanian dan kami siap berkoordinasi dengan pihak bank," ujar Bupati Poltak menambahkan.
Sedangkan permintaan akan alat pemanenan jagung, Bupati Poltak akan menjadikan pertimbangan karena sebelumnya Pemkab telah mengajukan alat pemipil jagung dan telah diserahkan per kecamatan.
"Kita akan masukkan ini menjadi catatan untuk mengusahakan alat pemanen jagung," ucapnya lagi.
Bupati Poltak juga mengucapkan terimakasih kepada petani karena telah melaksanakan panen bersama dengan hasil sangat memuaskan.
Ia pun mengingatkan agar batang jagung juga harus dimanfaatkan karena bisa jadi bahan pupuk organik.
Turut hadir dalam kegiatan panen jagung tersebut Staf Ahli Bidang SDA Darwin Sianipar, Kadis Ketahanan Pangan Sahat Manullang, Kadis PMDPPA Henry Silalahi, Plt. Kadis Sosial Sudirman Sirait, Plt Kadis Kominfo Sesmon TB Butarbutar, Plt. Camat Lumban Julu Herta Simanjuntak dan undangan lainnya. [mps]