Danau-Toba.WahanaNews.co - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara akan memperjuangkan kegiatan Hari Ulos Nasional masuk APBD Sumut. Anggaran yang disiapkan nantinya pun untuk tahun 2024.
"Kita perjuangkan masuk mata anggarannya di APBD, tapi tidak tahun ini (2023), tahun 2024 yang bisa. Kasih ke kami ya usulan programnya secepat mungkin. Untuk tahun ini, uang (anggaran) kami tidak ada untuk ke situ," ucap Kabid Budayaan Syilvia Lubis kepada Tim Kerja Panitia Hari Ulos Nasional 17 Oktober 2023 Prapat, Danau Toba, di kantornya, Rabu 4 Oktober 2023.
Baca Juga:
Hari Krida Pertanian 2024: Pemkab Karo Gelar Berbagai Kegiatan untuk Meningkatkan Sektor Pertanian
Syilvia juga mengatakan sertifikat Hari Ulos Nasional dari Kementeria Pariwisata dan Kebudayaan sudah ada pada mereka.
"Iya, sudah ada sama kami (sertifikat) itu dari kementerian," katanya.
"Kalau bisa kajian akademisinya juga kasih ke kami, nanti kami buat tim dari kami (pemerintah) untuk ke Kemenkumham, dan nantinya menjadi dasar kegiatan ini di APBD. Tahun ini kita buat untuk masuk tahun depan (2024) agar tak kosong anggarannya nanti," sambung Syilvia didampingi Kasi R. Surbakti SE.
Baca Juga:
Apa Kata Hari Lahir Tentang Sifat Anda? Temukan Kepribadian Tersembunyi di Sini!
Tim Kerja Panitia Hari Ulos Nasional mulai tanggal 15, 16, 17, dan 18 Oktober 2023, memastikan akan memberikan program kerja yang diminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumut, beserta kajian akademisi yang sudah ada.
"Secepatnya itu pasti kami berikan semuanya kepada Bu Syilvia, yang terpenting bagi kami tahun ini (2023) ada dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumut. Tolong sampaikan juga ini kepada pak kepala dinas, ini harapan kami. Yang terbaik kita buat bu, dan ini menjadi harapkan kita semua untuk Hari Ulos Nasional kita ini," ucap Mikhael Siregar.
Selain Mikhael, Tim Kerja Panitia Hari Ulos Nasional yang mengikuti pertemuan dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumut, yaitu Raja Hasoge Panjaitan, Arief Tampubolon, Asriel Hasibuan, Marlen Simbolon, dan Ketua Yayasan Pusuk Buhit Effendi Naibaho.