DANAUTOBA.WAHANANEWS.CO — Konsep eco-friendly travel atau perjalanan ramah lingkungan kini makin populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Mereka mencari destinasi yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kelestariannya.
Baca Juga:
Status Kaldera Jangan Sampai Dicabut dari Kawasan Otorita Danau Toba, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Pusat dan Pemprov Sumut Segera Penuhi Peringatan Keras UNESCO
Tidak heran kalau destinasi wisata yang menawarkan pemandangan alam yang spektakuler dengan pegunungan, danau, dan hutan yang masih asli serta dengan pemandangan desa tidak lepas dari incaran mereka yang berkantong tebal.
Kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia punya potensi besar untuk merebut pangsa pasar industri wisata ramah lingkungan tersebut.
Apalagi kawasan Danau Toba saat ini tengah digadang-gadang menuju wisata kelas dunia dengan budaya lokal yang masih terjaga dengan baik.
Baca Juga:
Tragedi Tengah Malam di Danau Toba, Tiga Remaja Tewas Tenggelam Saat Cari Ikan
Hanya saja, tentu kawasan tersebut membutuhkan perbaikan lingkungan untuk menjaga keseimbangan alam sebagai salah satu unsur terpenting dalam konsep eco-friendly travel.
Jika kawasan Danau Toba ini dibiarkan gersang maka destinasi wisata itu akan kehilangan daya tariknya.
Bahkan juga berpotensi memicu datangnya banjir, dan bencana tanah longsor sebagaimana yang terjadi di Pulau Samosir tahun lalu, serta banjir bandang serperti yang terjadi melanda kota turis Parapat beberapa waktu lalu.