Danau-Toba.WahanaNews.co, Samosir - Gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan perumahan di Dusun Parmonangan, Desa Maduma, Kecamatan Simanindo, yang diresmikan pada 27 Februari 2015, kini terabaikan. Pada Selasa, 28 Mei 2024, pantauan media menunjukkan bahwa gedung dan perumahan tersebut kosong tanpa penghuni.
Gedung BPP, yang seharusnya menjadi pusat informasi dan pembelajaran bagi petani, serta rumah tinggal bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk koordinasi yang efektif, tampak tidak terurus. Bangunan yang dibangun untuk kemajuan petani di Kecamatan Simanindo ini, sayangnya, tidak terawat dan perumahannya pun kosong.
Baca Juga:
Distan Luwu Utara Latih Petani Buat Pupuk Organik di BPP Malbar
Dalam upaya mendapatkan informasi lebih lanjut, media ini menghubungi Plt. Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir, Tiur Gultom, melalui WhatsApp menyampaikan dirinya sedang mengikuti rapat.
"'Lagi rapat kami pak, kami rapat di kantor PU pak, Kabid juga ikut rapat pak," ucap Tiur Gultom Via WhatsApp nya
Ia juga menyatakan bahwa tidak ada biaya pemeliharaan yang dialokasikan untuk gedung BPP dan perumahan tersebut. Hal serupa juga dikonfirmasi oleh Melva Siboro, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah.
Baca Juga:
Pemerintah Putuskan Tarif Listrik Tidak Berubah hingga Desember 2022
Plt. Kadis Ketapang dan Pertanian mengarahkan media ini untuk berbicara dengan Kepala Bidang Penyuluhan dan Klinik Pertanian Lasmaria Jojor Gultom guna menjelaskan akan fungsi gedung BPP dan program dimana gedung BPP sebagai rumah penyuluh dan petani, dan BPP menjalankan fungsi sebagai Pusat Koordinasi dan Sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan pertanian; Pusat Data dan Informasi Pertanian; Pusat Pembelajaran; Pusat Konsultasi Agribisnis; dan Pusat Pengembangan Kemitraan Usahatani dan koordinasi program pembangunan di kecamatan
"Terlaksana amang, silahkan ke kabid penyuluh" ujar Plt kadis Ketapang dan pertanian via WhatsApp
Kepala bidang Penyuluhan dan Klinik Pertanian Lasmaria Jojor Gultom saat dikonfirmasi mengatakan gedung tersebut tetap dipakai namun ada perlu perbaikan.
" Tetap di pakai Amang, tapi tidak tinggal disana
Fungsinya tetap kita laksanakan amang, untuk pemanfaatan gedung tidak sepenuhnya kita lakukan karena ada perlu perbaikan kita amang," aku Kepala bidang Penyuluhan dan Klinik Pertanian Via WhatsApp.
Petugas PPL, Hermanto Sihotang, mengaku tidak mengetahui berapa lama gedung tersebut tidak terpakai. Koordinator Dasna br Gultom menyampaikan bahwa gedung dan perumahan tidak lagi digunakan untuk pertemuan sejak insiden jatuhnya asbes.
"Tidak ingat amang..Sejak asbes nya jatuh ke lantai , tidak diadakan pertemuan di ruangan," ucap Dasna gultom Via WhatsAppnya.
Dasna Br Gultom juga menyampaikan bahwa kepala balai penyuluh pertanian untuk kecamatan Simanindo tidak ada namun yang ada Koordinator.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]