DANAU TOBA-WAHANANEWS.CO, Cuaca yang Ekstrem sejak bulan Juli hingga September 2024 ini, tentunya juga akan berpengaruh pada transportasi danau yang ada di kawasan Danau Toba, Khususnya yang akan datang dan meninggalkan Kabupaten Samosir, baik itu dalam rangka berwisata, tugas dan menghadiri pesta adat.
Kapal Tradisional, air bus yang membawa penumpang orang dan Kapal Ferry yang mengangkut kendaraan tentunya akan mengantisipasi akan keselamatan kapal dan penumpang yang dibawa, serta situasi cuaca yang tidak menentu, dimana arah angin yang akan berhembus hal itu disampaikan Rijaya Simarmata, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan ( KSOPP) Danau Toba, Jumat 20 September 2024.
Baca Juga:
Polres Taput Musnakan Barang Bukti Narkoba Jenis Ganja Seberat 2 Kg
Rijaya Simarmata putra kelahiran dari Kabupaten Simalungun, 21 Juni 1967 terlebih dahulu menyampikan bahwa Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Danau Toba ( KSOPP) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Perhubungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Dalam rangka mengantisipasi cuaca buruk KSOPP tetap memantau hasil release BMKG, apabila kecepatan angin sudah diatas 10 Knot, kita akan menunda bahkan membatalkan operasional. Seperti baru baru ini di lintas Simanindo - Tigaras dan Lintasan Tomok - Ajibata kita lakukan penundaan pelayaran untuk Kapal Ferry Tao Toba I dan Tao Toba II di tanggal 16-17 September 2024 "ucap Rijaya Simarmata
Rijaya Simarmata sebelum menjabat Kepala KSOPP pernah mengemban tugas sebagai Kepala Seksi Transportasi Sungai Danau Dan Penyeberangan Komersial Dan Perintis tahun 2019, dan Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan 2021. Beliau sampaikan bahwa, untuk jadwal tetap diusahakan fleksibel, dimana lebih mengutamakan keselamatan dalam berlayar.
Baca Juga:
Dearman Damanik, "Ada Tiga Tipe Peserta Kegiatan Pariwisata Yang Diselenggarakan Pemerintah"
Setiap kapal yang akan berangkat petugas kita akan memeriksa kelaiklautan kapal, kondisi kapal dalam keadaan baik untuk berlayar ditinjau dari kelengkapan adminstrasi dan alat keselamatan yang harus ada di kapal, ucap Kepala KSOPP Danau Toba
Lebih lanjut Rijaya Simarmata, menyampaikan terkait akan Mercu suar dijelaskan bahwa sebenarnya sudah tersedia di masing masing pelabuhan, terutama yang di bangun dari dana APBN, dan juga mengingatkan pihak kapal baik itu kapal tradisional, Air bus, dan Kapal Ferry tetap menyediakan Kompas yang dapat dipergunakan sebagai titik koordinat di kala hujan lebat dan kabut.
[Redaktur: Tohap Simaremare]