DANAUTOBA.WAHANANEWS.CO — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali menghadirkan gerakan gotong-royong melalui aksi “Gerakan Wisata Bersih (GWB)” di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, guna menyajikan destinasi yang bersih dan lestari menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa mengatakan bahwa, Gerakan Wisata Bersih menjadi salah satu aksi bersama untuk mengatasi persoalan kebersihan di destinasi wisata.
Baca Juga:
Jadi Tuan Rumah Lari Lintas Alam Dunia, MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Promosi Otorita Danau Toba dan Pulau Samosir
“Ini adalah program prioritas dari Kemenpar untuk destinasi-destinasi wisata. sebagai upaya kita dalam mendorong gerakan bersama untuk menjaga kebersihan setiap destinasi wisata," kata Wakil Menteri Ni Luh Puspa, dikutip Kamis (8/5/2026).
Gerakan ini terfokus pada dua titik seperti kawasan Amphiteater Waterfront City Pangururan pada 4 Mei 2025 yang melibatkan kurang lebih 340 peserta dan kawasan Pantai Bebas Parapat pada 5 Mei 2025 yang diikuti sekitar 500 peserta.
Menurut dia, kebersihan dan kenyamanan menjadi hal yang utama dalam kawasan wisata. Tidak hanya itu saja, kebersihan dan kenyamanan juga menjadi indeks kinerja pariwisata atau travel tourism development index (TTDI).
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Kepedulian Menparekraf dan Ketum PDIP terhadap Ancaman Pencabutan Status Kaldera Danau Toba oleh UNESCO
Lebih lanjut dia menekankan bahwa Indonesia berhasil merubah peringkat menjadi posisi ke-22 yang sebelumnya berada pada posisi 32, sehingga, kegiatan bersih-bersih kawasan Danau Toba ini dapat memberikan dampak nyata dan jangka panjang terhadap citra dan lingkungan pariwisata Indonesia.
"Mudah-mudahan setelah proses aktivasi ini masyarakat lebih sadar tentang wisata, lebih sadar tentang gerakan wisata bersih ini dan ke depan, gotong-royong ini bisa terus berjalan,” kata Ni Luh Puspa.
Gerakan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Samosir dan PT Astra International Tbk yang turut berperan aktif dalam membangun iklim pariwisata berkelanjutan.