Tapteng.WahanaNews.co, Pandan - Puluhan warga Desa Gotting Mahe, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pemkab Tapteng, di Jalan Sutan Sunenggu Paruhuman, Pandan, Senin (29/1/2024).
Kedatangan warga untuk mempertanyakan kinerja Masri Hutauruk, sebagai Kepala Desa Gotting Mahe, yang dinilai tidak transparan dalam pengelolaan Dana Desa. Konon lagi, rumah tangga sasaran (RTS) penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa disinyalir merupakan keluarga dekat kepala desa.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Lantik Marullah Matali Sebagai Sekda Provinsi DKI
"Kepala desa mengundang kami pagi tadi. Justru kepala desanya tak nampak," ujar Boru Hutabarat, salah satu warga Gotting Mahe yang mendatangi Kantor Dinas PMD Tapteng.
Ia menegaskan, kedatangan mereka hanya ingin mendapatkan kejelasan tentang regulasi pembagian BLT Dana Desa kepada masyarakat, termasuk kriteria rumah tangga sasaran.
"Kami hanya ingin kejelasan, kenapa kami tak dapat BLT. Padahal yang mendapat justru yang ekonominya lebih mapan dari kami," timpa Boru Pandiangan.
Baca Juga:
Komisi Informasi Minta Transparansi Salah Satu Tema Debat Pilkada Jakarta
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pemkab Tapteng, Hendry Haluka Sitinjak, kepada perwakilan warga menjelaskan kriteria dan persyaratan warga yang layak mendapat BLT Dana Desa. Hendry juga menegaskan, penerima BLT harus merupakan hasil dari Musyawarah Desa (Musdes). Hendri juga menyebutkan, alokasi untuk BLT digunakan maksimal 25 persen dari pagu Dana Desa.
"Ini data penerima BLT Desa Gotting Mahe dari tahun 2020 sampai 2023, boleh di foto copy. Mari kita cek bersama, apakah mereka layak atau tidak mendapat BLT tersebut.
Hingga berita ini dikirmkan, belum diperoleh kesimpulan pertemuan. Pantauan awak media, masih terjadi tanya jawab yang cukup alot antara Kadis PMD dengan masyarakat.